Izinkan aku menari
Meraih mentari
Dan tunjukkan padamu
Bahwa kau begitu berarti
Dikutip dari Catatan Ka Dewi Nur Aisyah:
Ialah bunda.. kata termulia di dunia yang pernah ada..
Yang dengan cintanya, semua asa mampu berbuah nyata.
Yang dengan kasihnya, ia tuaikan semangat dalam tingginya cita.
Yang dengan pengorbanannya, ia semaikan sejuk hadirkan bahagia.
Ialah ayah.. Yang dengannya dunia memahami makna perjuangan dan pengorbanan demi keluarga.
Yang dengan kasihnya, cinta terurai menjadi laku pengorbanan nyata.
Yang dengan hadirnya, lengkapi indah sematkan bijaksana.
Ya, karena mereka… di sinilah saat ini aku berada.
Karena cinta dan kasihnya, balutkan luka kuatkan raga.
Yang karena ingin melihat senyum mereka di waktu senja, ku baktikan segenap jiwa raga agar mampu persembahkan karya menjadi kebanggaan baginya.
Semoga Allah ridhokan dan mudahkan berjuta impian berbingkai taqwa dan doa.
Semoga Allah berikan kesempatan untuk mengukir sketsa terindah di wajah mereka.
Semoga Allah kabulkan.. Ya mujibana.. Ya mujibana..
Maka janganlah kalian lupa, saat marahnya luapkan kesal dalam dada.
Saat keluhnya dengan berbagai nilai minimalis dan aktivitas yang tak lelah menempa.
Saat tangisnya membuncah karena sedih dan kecewa.
Teruslah tersenyum dan berbakti pada mereka..
Karena dalam marahnya ada cinta.
Dalam keluhnya ada cinta. Dalam tangisnya ada cinta.
Dalam doa-doanya ada pinta untuk kalian yang begitu didamba.
Tidakkah kita sadar bahwa di belahan bumi manapun yang kita pijak, kita lahir dari rahimnya, besar dan tumbuh dari pengorbanannya.
Janganlah angkuh berbalik kesal saat ia menunjukkan cinta nya.
Bersyukurlah pada Allah atas nikmat terbesar yang kalian punya.
Cinta dan kasihnya yang tak pernah lekang oleh masa.
Tak lapuk oleh hujan, tak layu oleh gersang…
Maka bersabarlah.. tersenyumlah..
Bangunlah cita dan persembahkan yang terbaik yang kalian bisa.
Agar keringatnya berbuah cita, letih dan lelahnya berbayar asa.
Maka muliakanlah mereka.. dengan sebaik-baik doa, bakti, dan usaha.
0 komentar:
Posting Komentar