Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Akhirnya saya nulis juga, hihi
Sempat bingung mau dispen atau tidak, tapi berhubung dapat hadiah manis
Jadi saya kerahkan semangat ini untuk selesaikan jurnal
Jadi, minggu ini kami diminta memberikan hadiah kepada teman yang sudah diajak kenalan sebelumnya, tapi harus memberi hadiah sesuai dengan apa yang teman kita sukai
Saya memberi hadiah berupa:
1. Aplikasi pendukung manajemen waktu
Yang paling susah dalam man waktu itu biasanya kan konsistensi, salah satu yang 'mengganggu' biasanya karena main gadget
Makanya beberapa waktu lalu saya mencari aplikasi di hp yang eye catching dan jd reminder untuk saya supaya tidak kelamaan main gadget
Jadi saya rekomendasikan aplikasi namanya Sectograph, bisa diunduh di playstore
Aplikasi ini bisa disisipkan di layar hp karena ada widgetnya, jadi pas buka hp, ini langsung terlihat
Aplikasi ini sinkron dengan google kalender, jadi cara kerjanya, kita buat dulu agenda di google, sampe jelas jam-jamnya nanti muncul tampilan dan aktivitas di jam tsb kayak digambar ini
Kado ini saya berikan kepada mba Herlina
2. Fitrah Ayah Bunda
Saya juga memberikan hadiah berupa artikel tentang urgensi fitrah bunda yang saya baca dari status Mba Kiki Barkiah, beliau menjelaskan betapa pentingnya kerjasama pengasuhan oleh ayah dan bunda, sehingga fitrah ayah dan bunda tidak menyimpang.
Ini sekaligus sentilan kencang juga bagi saya yang sedang belajar FBE juga, bagaimana seharusnya pembagian tugas ayah bunda yang sesuai fitrahnya
Kado ini saya persembahkan kepada Mba Ivo, KK Pendidikan
3. Safety Cooking
Diantara teman-teman yang saya temui, salah satunya mba Ellen yang memilih keluarga memasak sebagai favoritnya, setelah saya pikir-pikir, pasti di dalam kelas sudah banyak share resep, lalu apa lagi ya yang penting dalam memasak
Aha, saya pikir ini penting yaitu tentang memasak dengan aman
Diambil dari: https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/food-safety-your-kitchen
Selain memberikan hadiah, ternyata saya juga dapat hadiah juga dari teman-teman
1. Parenting Nabawiyyah
Kado dari mba Ivo, yaitu majalah kuliah online yang ditulis oleh Ust. Budi Ashari
Belum saya baca lengkap, namun kurang lebihnya mengajak kepada urgensi menjadi orang tua sholeh seperti yang dimaktubkan dalam Qur'an dan Hadits
2. Worksheet Berhitung
Hadiah dari Mba Herlina untuk menemani anak saya bermain
Isinya belajar berhitung dengan gambar, langsung cus minta abinya print hihi
3. Fitrah Anak
Ini juga makanan saya banget masya Allah, hadiah dari mba Noraini
Isinya 7 Fitrah Anak yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa
Sekian tugas minggu ini, alhamdulillah jadi ajang silaturahmi, walaupun tidak tatap muka dan berjauhan, tapi terasa dekat di hati
Masya Allah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Tampilkan postingan dengan label ibumuda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibumuda. Tampilkan semua postingan
Jurnal Bunda Cekatan #10
Label:
buncekbatch1,
buncekIIP,
Bunda Cekatan,
bundacekatan,
Ibu Profesional,
ibumuda,
institutibuprofesional,
jangan lupa bahagia,
Jurnal Minggu Keenam,
jurnalminggu6,
kelasulat,
marriage,
orang tua,
parenting
Jurnal Bunda Cekatan #8
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Masya Allah, minggu ini kami diarahkan untuk pindah keluarga tapi tetap yang sesuai dengan mind map masing-masing
Namun saya sendiri masih betah di dua keluarga yang telah saya jelaskan di jurnal kemarin
1. Keluarga Parenting yang diganti nama menjadi Keluarga Calendula
Calendula adalah keluarga bunga-bunga yang mekar hampir sepanjang tahun.
Seluruh bagian calendula bermanfaat, bisa untuk obat, dimasak atau untuk zat warna.
Begitu juga dengan Keluarga Calendula, yang anggota keluarganya berisi para ibu kece, yang berusaha sekuat tenaga bermanfaat untuk keluarga masing-masing dan keberadaannya menyenangkan hati & mata orang yang memandang, seperti bunga.
Calendula ini juga singkatan lho,
CALENDULA (dengan CintA, keLuarga parENting menDampingi bUah hati & keLuArga)
Dari FBG yang dibuat, ternyata belum maksimal nih huhu, karena belum ada CIP untuk setiap sub-topik yang tertera, oia, karena ada perubahan juga listnya, ada penambahan dan pengurangan
Namun, tetap sama adalah kita harus tetap bawa peta
Saya sendiri masih bertahan di Parenting Nabawiyyah
Di FBG, pembahasan tentang PN ini masih sangat minim, masih seputar berbagi potluck, belum ada pembedahan lebih lanjut, apa saja yang harus kami pelajari secara runut.
Jadi, untuk saat ini saya pun baru selesai membaca potluck dari teman-teman.
Belum ada summary yang dibuat karena belum menemukan pola yang pas
Namun, dalam hal garis besar konsep PN ini alhamdulillah sudah dimengerti.
Selain itu saya juga mendengarkan kembali ceramah Ust. Budi di YouTube, dan ada satu hal yang saya amat sangat 'tertohok', yaitu ketika beliau menceritakan kisah Nabi Musa yang bertemu dengan anak yatim yang rusak rumahnya, ibroh yang bisa diambil yaitu
Hanya kepada-Mu kami memohon
2. Keluarga Pendidikan Anak yang sudah ganti nama menjadi Keluarga Inklusi
Setelah berdiskusi, akhirnya kami membuat grup kecil untuk membahas lebih dalam suatu bahasan, saya sendiri memilih masuk ke dalam grup Fitrah bersarkan buku FBE
Dari yang kami ketahui tentang FBE, salah satu yang terpenting adalah menumbuhkan fitrah keimanan, karena ini adalah dasar untuk anak-anak kelak membangun kehidupannya berlandaskan keimanan.
Masya Allah, setelah memulai dengan membuat kerangka berpikir, akhirnya dirumuskan sebagai berikut
Usia 0-2 tahun.
Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.
Usia 3-6 tahun.
Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.
Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya, sampai benar benar fitrahnya kuat di usia 7 tahun ke atas.
Dilarang mendidik adab dengan memaksa, menyakitkan hatinya, dstnya, agar tidak malah membenci adab. Namun upayakanlah adab berkesan indah. Jadi tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.
Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.
Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam.
Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dengan cara berkesan akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan menguatkan fitrahnya.
Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.
Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti. Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.
Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu. Misalnya penting setiap azan berkumandang, wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.
Dahulukan amar ma’ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika ananda naik ke atas meja, katakan saja “nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman” daripada panik dan menyebut keburukan.
Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun.
Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, “nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho…” maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita”.
Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah. Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.
Inilah tahap yang tepat untuk menumbuhkan dan menyadarkan bhw Allahlah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati. Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.
Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan adanya keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta.
Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.
Usia 11-14 tahun.
Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan.
Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.
Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll.Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.
Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.
Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstny.
> 15 Tahun
Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.
Sekian rangkuman pembelajaran minggu ini, Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Masya Allah, minggu ini kami diarahkan untuk pindah keluarga tapi tetap yang sesuai dengan mind map masing-masing
Namun saya sendiri masih betah di dua keluarga yang telah saya jelaskan di jurnal kemarin
1. Keluarga Parenting yang diganti nama menjadi Keluarga Calendula
Calendula adalah keluarga bunga-bunga yang mekar hampir sepanjang tahun.
Seluruh bagian calendula bermanfaat, bisa untuk obat, dimasak atau untuk zat warna.
Begitu juga dengan Keluarga Calendula, yang anggota keluarganya berisi para ibu kece, yang berusaha sekuat tenaga bermanfaat untuk keluarga masing-masing dan keberadaannya menyenangkan hati & mata orang yang memandang, seperti bunga.
Calendula ini juga singkatan lho,
CALENDULA (dengan CintA, keLuarga parENting menDampingi bUah hati & keLuArga)
Dari FBG yang dibuat, ternyata belum maksimal nih huhu, karena belum ada CIP untuk setiap sub-topik yang tertera, oia, karena ada perubahan juga listnya, ada penambahan dan pengurangan
Namun, tetap sama adalah kita harus tetap bawa peta
Saya sendiri masih bertahan di Parenting Nabawiyyah
Di FBG, pembahasan tentang PN ini masih sangat minim, masih seputar berbagi potluck, belum ada pembedahan lebih lanjut, apa saja yang harus kami pelajari secara runut.
Jadi, untuk saat ini saya pun baru selesai membaca potluck dari teman-teman.
Belum ada summary yang dibuat karena belum menemukan pola yang pas
Namun, dalam hal garis besar konsep PN ini alhamdulillah sudah dimengerti.
Selain itu saya juga mendengarkan kembali ceramah Ust. Budi di YouTube, dan ada satu hal yang saya amat sangat 'tertohok', yaitu ketika beliau menceritakan kisah Nabi Musa yang bertemu dengan anak yatim yang rusak rumahnya, ibroh yang bisa diambil yaitu
Jadilah orang tua sholih, karena apabila kita meninggal besok, jangan takut, anak-anak kita, Allah yang jagaBeliau pun mengingatkan tentang hadits, yang kurang lebih intisarinya
Apabila ada yang salah dengan anak/ suami/ istri atau apapun itu, itu pasti karena dosa-dosa yang telah kita lakukanIstighfar, istighfar, Ya Allah, mungkin banyak dosa saya sehingga rasanya berat, sulit, mendidik anak-anak, sulit rasanya menjadi sabar ketika menghadapi mereka, Ya Allah...
Hanya kepada-Mu kami memohon
2. Keluarga Pendidikan Anak yang sudah ganti nama menjadi Keluarga Inklusi
Setelah berdiskusi, akhirnya kami membuat grup kecil untuk membahas lebih dalam suatu bahasan, saya sendiri memilih masuk ke dalam grup Fitrah bersarkan buku FBE
Dari yang kami ketahui tentang FBE, salah satu yang terpenting adalah menumbuhkan fitrah keimanan, karena ini adalah dasar untuk anak-anak kelak membangun kehidupannya berlandaskan keimanan.
Masya Allah, setelah memulai dengan membuat kerangka berpikir, akhirnya dirumuskan sebagai berikut
Semoga bisa terbaca ya :)
Tambahan untuk poin Cara Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak:
1. Pentingnya membangun imaji positif anak-anak terhadap orang tuanya, alamnya, masyakaratnya, dan terhadap agamanya sejak dini.
Beberapa contoh diantaranya:
a. Rasulullah membiarkan cucunya bermain kuda-kudaan ketika beliau sujud dalam sholatnya >> mengkonstruksi imaji positif tentang ibadah
b. Rasulullah membolehkan Aisyah kecil bermain boneka >> imaji positif tentang kehidupannya
c. Rasulullah meminta imam memendekkan bacaannya apabila ada anak-anak dalam shaf makmumnya >> imaji positif teng sholat dan Tuhannya.
d. Kita jangan pernah menunjukkan wajah suram di hadapan anak-anak ketika kita memandang wajah anak-anak, belailah kepalanya dan bersholawatlah.
e. Kita jangan berwajah tidak bahagia ketika adzan berkumandang, wajah suram ketiha bershodaqoh kepada fakur miskin dsb. >> akan mematikan fitrah keimanan anak kita
2. Imaji positif ini bisa dibangkitkan dengan belajar di alam, belajar bersama alam. Latih dan dorong kemampuan Tadabbur. Bangkitkan imaji positif tentang semesta. Katakan bahwa burung-burung juga sholat dengan merentangkan sayapnya, bulan, planet, dan bintang-bintang di langit juga sholat dengan berjalan pada garis edarnya. Arahkan Nalar anak kepada adanya Dzat Maha Mengatur dibalik keteraturan semesta. Sekilas contoh diantaranya: misalnya ketika hujan, ingatkan hujan adalah kasih sayang Allah karena pintu langit dibuka oleh Allah, do'a-do'a dikabulkan, ajak anak bernalar bagaimana jika Allah tidak turunkan hujan, tumbuhan kekeringan, maka dari itu hujan adalah rahmat Allah, lalu kenalkan doa saat hujan.
3. Imaji postif juga bisa dibangkitkan dengan kisah-kisah keimanan, inspirasi dan kepahlawanan, utamakan kisah Al Quran. Mulailah dengan kisah-kisah membahagiakan dan memicu kegairahan berbuat baik hingga membangkitkan mecintaannya kepada Allah.
4. Hadirkan bahasa ibu yang utuh agar anak mampu mengekspresikan gagasannya, perasaannya dengan utuh.
5. Mulailah membangkitkan kesadaran fitrah keimanannya sejak dini bukan dimulai dengan pendidikan syariahnya.
6. Sebelum memulai mendidik keimanan anak-anak, mulailah dengan membersihkan jiwa kita dan mengembalikan fitrah-fitrah baik dari dalam diri kita karena dengan menjadi orang tua sejati dengan jiwa dan hati yang bersih adalah keberkahan dan bekal menumbuhkan fitrah keimanan anak-anak kita.
7. Kaitkan ke Maha Baikan Alloh pada setiap momen/peristiwa:
a. Mendidik fitrah keimanan, bukan mengajarkan mendetail rukun Iman dan mengajarkan ilmu agama yg berat. Sederhana saja, bangkitkan saja gairahnya pada Allah, pada Rasulullah SAW, pada Islam dan kebaikan2nya, melalui kisah2 yg seru, keteladanan dalam kegiatan langsung, suasana keshalihan yg menyenangkan di rumah dstnya. Kontekskan semua peristiwa dengan Allah dalam keseharian. Jika bawa oleh2, katakan dgn antusias ini dari Allah, ketika menunggu kereta api ajak dgn antusias doa bersama, ketika pohon berbuah Lebat ceritakan betapa baiknya Allah dan indahnya surga dst.
b. Pada hikmah penciptaan, ajarkan anak tentang betapa Maha Baiknya Allah yang telah menciptakan anggota tubuh sesuai fungsinya, betapa dekatnya kasih sayang Allah, seperti ketika bersin kita ajak anak mengucap hamdallah, sebagai rasa syukur kita kepada Allah karena dengan bersin tadi Allah sudah keluarkan kuman dan kotoran yang ada pada hidung/saluran pernafasan kita. Anak pun dapat diajak membayangkan bagaiman jika Allah tidak menciptakan bersin kepada manusia, atau pada anggota tubuh lainnya sebagai cara terdekat mengenalkan Allah pada anak.
c. Pada setiap perbuatan baik anak, motivasikan anak agar selalu merindukan surga, seperti mengajak anak melakukan amalan sederhana seperti berinfaq di mesjid, membuang sampah di tempatnya, menolong teman, dan selalu ingatkan anak setelah selesai beramal bahwa kita sedang mengumpulkan pahala agar Allah semakin sayang pada kita dan kita bisa dimasukkan Allah ke dalam surga, bukan beramal dengan pamrih untuk manusia.
d. Pada keadaan emosi anak, setiap anak sedih atau senang senantiasa ingatkan anak dengan berkata "nak kalau lagi sedih ingat Allah ya, berdoalah kepada Allah", "nak kamu lagi bahagia ya? Alhamdulilah Allah kasih kamu kebahagiaan, ayo kita ucapkan Alhamdulillah supaya Allah kasih kita kebahagiaan yang lebih banyak lagi.
e. Pada sifat Allah, kenalkan anak pada nama-nama dan sifat-sifat Allah yang husna, seperti Allah Al-Bashir (Maha Melihat) bahwa Allah melihat setiap apa yang kita lakukan; Allah Al-Samii (Maha Mendengar) bahwa Allah mendengar setiap ucapan kita, mendengar lantunan ayat suci Alqur'an yang kita baca, mendengarkan doa kita, tatkala anak mengucapkan kalimat tayyibah, katakan padanya nak Allah mendengar ucapanmu tadi, maka dari itu ini menjadi bekal agar anak selalu berbicara yang baik karena Allah Maha mendengar, sehingga terhindar dari bicara yang kurang baik dan sia-sia apalagi perkataan dusta. Kenalkan dengan nama dan sifat Allah yang lain, Kenalkan dan sadarkan bahwa Allah sebagai Sang Maha Mengatur, Maha Adil dll.
f. Pada tiga keadaan buatlah anak begitu terpesona kepada Rabbnya, yakni: saat mendapatkan rezeki; saat menginginkan sesuatu; saat ditimpa musibah/sakit. Ajak anak berdialog tentang keinginannya, bagaimana cara mendapatkannya, kepada siapa hendaknya meminta, dengan cara apa memintanya, yakni hanya kepada Allah lah kita berharap, baik saat senang maupun susah.
g. Pada keadaan yang bisa diajak untuk berempati atau merasakan, Contohnya, anak melihat kucing kelaparan. Lalu anak mengajak ia berfikir bagaimana jika ia yg lapar, memposisikan ia seperti kucing tsb. Akhirnya muncul gairah ingin memberi makan karena rasa iba yg tumbuh. Ingin membantu sesama makhluk Allah.
8. Mengikutkan anak dalam kegiatan keagamaan, walaupun dia belum paham dan malah bermain, namun dengan kehadiran dia di majelis ilmu atau ibadah, maka dia diajak untuk ikut merasakan tentang suasana keimanan. Sadarkan bahwa manusia punya potensi tunduk dan patuh kepada Rabbnya
9. Jika kita terlewat dalam menumbuhkan fitrah, maka ada formula untuk proses remidinya dengan skema usia dikurangi 6 tahun, hasilnya dikonversi dalam bulan. Misal anak sudah berusia 8 tahun fitrah imannya belum muncul, maka 8-6=2 bulan waktu meremidi, mengulang kembali semua proses penumbuhan fitrah anak yang dimulai dengan tazkiyatun nufs (pensucian jiwa)
10. Menunda mengajarkan tentang syaitan, neraka, dosa, mengoptimalkan sepenuhnya memberikan imaji positif tentang asyiknya beribadah dan indahnya hadiah dari Allah saat melakukan ibadah dan kebaikan. Mengenai soal syaitan dan neraka, tidak lagi memberi imaji negatif bahwa Allah itu memberi punishment terhadap hamba yg tidak melakukan suatu ibadah, misal sholat. Justru mengatakan "nak, kalo sayang Allah, sholatnya rajin ya. Allah juga sayang lho, dengan anak yg rajin sholat". Nak jangan marah ya, sesungguhnya bagimu surga bila bisa menahan amarah, sebagaimana rasulullah menyatakan demikian, bukan menyebutkan marah temannya syaitan.
Selain itu, dalam penjelasan Ust. Harry Sentosa, beliau menjelaskan bahwa menumbuhkan fitrah keimanan harus sesuai dengan usianya yaitu
Usia 0-2 tahun.
Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.
Usia 3-6 tahun.
Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.
Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya, sampai benar benar fitrahnya kuat di usia 7 tahun ke atas.
Dilarang mendidik adab dengan memaksa, menyakitkan hatinya, dstnya, agar tidak malah membenci adab. Namun upayakanlah adab berkesan indah. Jadi tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.
Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.
Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam.
Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dengan cara berkesan akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan menguatkan fitrahnya.
Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.
Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti. Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.
Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu. Misalnya penting setiap azan berkumandang, wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.
Dahulukan amar ma’ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika ananda naik ke atas meja, katakan saja “nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman” daripada panik dan menyebut keburukan.
Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun.
Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, “nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho…” maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita”.
Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi mendidik fitrah keimanan, dengan menguatkan konsep Allah sbg Robb, melalui imaji imaji indah yang melahirkan kecintaan kpd Allah, Rasulullah SAW, Islam. Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang berkesan mendalam.Usia 7-10 tahun.
Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah. Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.
Inilah tahap yang tepat untuk menumbuhkan dan menyadarkan bhw Allahlah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati. Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.
Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan adanya keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta.
Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.
Usia 11-14 tahun.
Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan.
Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.
Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll.Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.
Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.
Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstny.
> 15 Tahun
Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.
Sekian rangkuman pembelajaran minggu ini, Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Label:
buncekbatch1,
buncekIIP,
Bunda Cekatan,
bundacekatan,
Ibu Profesional,
ibumuda,
institutibuprofesional,
jangan lupa bahagia,
Jurnal Minggu Keempat,
kelasulat,
marriage,
orang tua,
parenting,
syiar
Jurnal Bunda Cekatan #5
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah memasuki kelas ulat-ulat menggemaskan yang berada di gerbang The Jungle of Knowledge
Saya mau cerita sedikit tentang saat menanti materi baru dari Ibu Septi
Saat dalam masa tunggu itu, sebenarnya saya sedang penasaran dengan satu telur orange saya bernama FBE, sepertinya ada yang kurang, apa ya
Tidak lama kemudian saya mencoba menonton kembali kajian parenting dari Ustadz Budi Ashari, disana saya seperti menemukan 'berlian' yang saya cari, kenapa?
Karena saat memutuskan ingin membuat agenda bermain anak, saya masih mencari-cari metode pendidikan anak apa yang tepat untuk diaplikasikan oleh saya dan juga suami, dan ketika mendengar kajian beliau, kami sepakat, oh ini yang selama ini kita cari
Tapi bukan berarti saya tidak mempelajari FBE, tidak, saya juga masih penasaran akan ilmu didalamnya.
Oleh karena itu, sebelum saya masuk ke gerbang, saya memutuskan untuk mengubah peta saya, menjadi
Saya tarik kembali ke lingkaran besar bernama Islamic Parenting, kenapa?
Karena saya tidak ingin berpusing-pusing mencari metode diluar Islam, saya dan suami sepakat, bahwa metode Islam lah yang sesuai.
Maka dari itu, saya sedang mencoba menggali tiap subtopik dengan detail dan mendalam.
Terkait, jadwal yang sudah saya buat di jurnal sebelumnya, ternyata saya ada kekeliruan hihi, karena jadwal kelas ulat-ulat ini hanya 2 bulan, dan kami belum diminta mengaplikasikan, kenapa?
Karena sekarang ini masa-masa dimana kami belajar sebanyak-banyaknya, dan meramu sendiri mana yang cocok dan dapat kami aplikasikan ilmunya.
Saya akhirnya mengubah tabel jadwal menjadi seperti ini
Kenapa masih kosong? Karena tergantung mood saya, duh, jangan dicontoh ya
Nanti saya update kembali
Minggu ini, kami diminta mencatat dan mempublikasikan makanan yang kami makan minggu ini dalam Tabel Panduan 2 sebagai berikut.
1. Topik Islamic Parenting
2. Topik Pengendalian Diri
Karena saya senang menyuapi diri ini, jadi saya belajar 2 hal yang menurut saya sangat menyentuh hati saya dan kembali mengintrospeksi diri ini.
Setelah menyajikan makanan di grup FB, kami diminta untuk mencicipi makanan teman, yang tentunya ada hubungannya dengan telur orange kami.
Sedangkan, pada kolom aku tahu tentang, Ibu ingin kami menyampaikan apa saja yang kami ketahui termasuk yang diluar mind map yang kami miliki.
Saya sendiri merasa, 3 topik ini saja yang saya mahir didalamnya, semoga ini bisa saya gunakan sebagai 'hint' menemukan peran peradaban saya ya.
Sekian perjalanan belajar saya minggu ini, nantikan jurnal selanjutnya, hihi
Semoga Allah mudahkan jalan ini
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah memasuki kelas ulat-ulat menggemaskan yang berada di gerbang The Jungle of Knowledge
Saya mau cerita sedikit tentang saat menanti materi baru dari Ibu Septi
Saat dalam masa tunggu itu, sebenarnya saya sedang penasaran dengan satu telur orange saya bernama FBE, sepertinya ada yang kurang, apa ya
Tidak lama kemudian saya mencoba menonton kembali kajian parenting dari Ustadz Budi Ashari, disana saya seperti menemukan 'berlian' yang saya cari, kenapa?
Karena saat memutuskan ingin membuat agenda bermain anak, saya masih mencari-cari metode pendidikan anak apa yang tepat untuk diaplikasikan oleh saya dan juga suami, dan ketika mendengar kajian beliau, kami sepakat, oh ini yang selama ini kita cari
Tapi bukan berarti saya tidak mempelajari FBE, tidak, saya juga masih penasaran akan ilmu didalamnya.
Oleh karena itu, sebelum saya masuk ke gerbang, saya memutuskan untuk mengubah peta saya, menjadi
Saya tarik kembali ke lingkaran besar bernama Islamic Parenting, kenapa?
Karena saya tidak ingin berpusing-pusing mencari metode diluar Islam, saya dan suami sepakat, bahwa metode Islam lah yang sesuai.
Maka dari itu, saya sedang mencoba menggali tiap subtopik dengan detail dan mendalam.
Terkait, jadwal yang sudah saya buat di jurnal sebelumnya, ternyata saya ada kekeliruan hihi, karena jadwal kelas ulat-ulat ini hanya 2 bulan, dan kami belum diminta mengaplikasikan, kenapa?
Karena sekarang ini masa-masa dimana kami belajar sebanyak-banyaknya, dan meramu sendiri mana yang cocok dan dapat kami aplikasikan ilmunya.
Saya akhirnya mengubah tabel jadwal menjadi seperti ini
Kenapa masih kosong? Karena tergantung mood saya, duh, jangan dicontoh ya
Nanti saya update kembali
Minggu ini, kami diminta mencatat dan mempublikasikan makanan yang kami makan minggu ini dalam Tabel Panduan 2 sebagai berikut.
1. Topik Islamic Parenting
Sumber ilmu:
- Youtube channel Efka.Tv tentang Mendidik Anak di Usia Balita : Ustadz Budi Ashari, Lc.
- Youtube channel Tafaqquh Video tentang Begini Seharusnya Sistem Pendidikan Kita Ustadz Budi Ashari, Lc
- Akun FB Parenting Nabawiyah
- Youtube channel Efka.Tv tentang Mendidik Anak di Usia Balita : Ustadz Budi Ashari, Lc.
- Youtube channel Tafaqquh Video tentang Begini Seharusnya Sistem Pendidikan Kita Ustadz Budi Ashari, Lc
- Akun FB Parenting Nabawiyah
2. Topik Pengendalian Diri
Karena saya senang menyuapi diri ini, jadi saya belajar 2 hal yang menurut saya sangat menyentuh hati saya dan kembali mengintrospeksi diri ini.
Setelah menyajikan makanan di grup FB, kami diminta untuk mencicipi makanan teman, yang tentunya ada hubungannya dengan telur orange kami.
Sedangkan, pada kolom aku tahu tentang, Ibu ingin kami menyampaikan apa saja yang kami ketahui termasuk yang diluar mind map yang kami miliki.
Saya sendiri merasa, 3 topik ini saja yang saya mahir didalamnya, semoga ini bisa saya gunakan sebagai 'hint' menemukan peran peradaban saya ya.
Sekian perjalanan belajar saya minggu ini, nantikan jurnal selanjutnya, hihi
Semoga Allah mudahkan jalan ini
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Label:
buncekbatch1,
buncekIIP,
Bunda Cekatan,
bundacekatan,
Ibu Profesional,
ibumuda,
institutibuprofesional,
jangan lupa bahagia,
jurnalminggu1,
kelasulat,
marriage,
materi1,
parenting,
rumah tangga
Jurnal Bunda Cekatan #4
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah sudah sampai di penghujung kelas telur-telur
Minggu ini kami mendapat materi dari Pak Dodik tentang bagaimana Mind Map
Mulai dari cara pembuatan, fungsinya, dll
Mind map itu sendiri pada kelas telur ini, kami buat untuk membantu kami melihat apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai suatu keterampilan
Harapannya, dengan mind map, kita tidak tersesat dalam gelombang informasi yang terjadi saat ini
Supaya sadar dan memilih apakah suatu ilmu itu 'menarik' dan kita 'tertarik' (penting tidak untuk kita)
Mind map yang saya buat berarti adalah mind map versi saya, yang saya pahami dan memudahkan saya untuk membacanya
Selain itu, setelah saya pikirkan kembali 5 telur orange yang sudah saya buat, ternyata dalam waktu 5 bulan kedepan, saya akan fokus mengulik 3 telur saja, karena subtopik didalamnya juga sudah banyak.
Berikut adalah peta belajar saya yang saya namakan Wonderful Journey
Seperti yang disampaikan Ibu Septi, di kelas telur ini adalah waktunya mempersiapkan, planning, sehingga saya pun berpikir kembali, apa lagi yang saya perlukan agar tidak menganggu saat 'memakan' ilmu
'Aha' ternyata saya perlu Lesson Plan lebih rinci, agar saya tidak kehilangan arah, karena akan banyak yang saya pelajari
Saya adalah tipe yang bosenan, jadi saya mencoba membagi tiap topik dalam beberapa minggu.
Namun apabila satu subtopik dapat saya 'kejar', maka plan ini dapat berubah sewaktu-waktu
Adapun detailnya adalah sebagai berikut.
Ada satu hal lagi yang ingin saya buat sebelum masuk ke dalam The Jungle of Knowledge, yaitu lembar kerja per harinya, tujuannya agar saya terpacu untuk mensarikan apa yang telah saya pelajari tiap harinya, dan melakukan perubahan dari apa yang saya pelajari.
Berikut saya bagikan formatnya.
Alhamdulillah, semakin excited saya untuk belajar lebih lagi.
Harapannya, ilmu yang nanti saya pelajari semakin membuat telur hijau saya terang benderang, dari bahagia makin bahagia. Aamiin
Semoga Allah mudahkan jalan ini
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah sudah sampai di penghujung kelas telur-telur
Minggu ini kami mendapat materi dari Pak Dodik tentang bagaimana Mind Map
Mulai dari cara pembuatan, fungsinya, dll
Mind map itu sendiri pada kelas telur ini, kami buat untuk membantu kami melihat apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai suatu keterampilan
Harapannya, dengan mind map, kita tidak tersesat dalam gelombang informasi yang terjadi saat ini
Supaya sadar dan memilih apakah suatu ilmu itu 'menarik' dan kita 'tertarik' (penting tidak untuk kita)
Mind map yang saya buat berarti adalah mind map versi saya, yang saya pahami dan memudahkan saya untuk membacanya
Selain itu, setelah saya pikirkan kembali 5 telur orange yang sudah saya buat, ternyata dalam waktu 5 bulan kedepan, saya akan fokus mengulik 3 telur saja, karena subtopik didalamnya juga sudah banyak.
Berikut adalah peta belajar saya yang saya namakan Wonderful Journey
Seperti yang disampaikan Ibu Septi, di kelas telur ini adalah waktunya mempersiapkan, planning, sehingga saya pun berpikir kembali, apa lagi yang saya perlukan agar tidak menganggu saat 'memakan' ilmu
'Aha' ternyata saya perlu Lesson Plan lebih rinci, agar saya tidak kehilangan arah, karena akan banyak yang saya pelajari
Saya adalah tipe yang bosenan, jadi saya mencoba membagi tiap topik dalam beberapa minggu.
Namun apabila satu subtopik dapat saya 'kejar', maka plan ini dapat berubah sewaktu-waktu
Adapun detailnya adalah sebagai berikut.
Ada satu hal lagi yang ingin saya buat sebelum masuk ke dalam The Jungle of Knowledge, yaitu lembar kerja per harinya, tujuannya agar saya terpacu untuk mensarikan apa yang telah saya pelajari tiap harinya, dan melakukan perubahan dari apa yang saya pelajari.
Berikut saya bagikan formatnya.
Alhamdulillah, semakin excited saya untuk belajar lebih lagi.
Harapannya, ilmu yang nanti saya pelajari semakin membuat telur hijau saya terang benderang, dari bahagia makin bahagia. Aamiin
Semoga Allah mudahkan jalan ini
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Label:
buncekbatch1,
buncekIIP,
Bunda Cekatan,
diary,
Ibu Profesional,
ibumuda,
jangan lupa bahagia,
Jurnal Minggu Keempat,
jurnalminggu4,
Kelas Telur-Telur,
marriage,
parenting,
rumah tangga
Jurnal Bunda Cekatan #3
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah sudah masuk minggu ke-3 setelah libur panjang
Minggu ini kami diminta untuk lebih dalam mengenal diri sendiri
Materi minggu ini adalah tentang menemukan cara belajar dan planning mau belajar apa sih kedepan
kami harus menggali apa saja ilmu yang mendukung telur merah, agar dapat terampil
Karena ini adalah perkuliahan, maka kami diminta maksimal 5 ilmu saja yang dipelajari selama 5 bulan kedepan
Maka dari itu, saya mencoba membuat tabel penurunan dari keterampilan yang berisi ilmu yang dibutuhkan dan mengklasifikasikan ke penting-mendesak
Hasilnya seperti ini.
Setelah itu, saya pilah lagi agar menjadi hanya 5 saja yang dimasukkan ke telur orange.
Sebenarnya, ketika masa libur kemarin, saya mengerjakan telur merah yang menurut saya penting dan mendesak dan mudah dikuasai dalam waktu singkat
Seperti yang ada pada gambar, warna biru artinya sudah saya kuasai Alhamdulillah tinggal implementasi dan evaluasi, sedangkan warna abu-abu artinya akan dipelajari nanti setelah kelas buncek.
Tugas ini agak tricky menurut saya, karena saya harus bisa menyusun jurnal ini dengan baik dengan atau tanpa format yang diberikan, agar saya sendiri enak bacanya gitu hihi
Langkah selanjutnya menurut saya, yaitu berkembang menjadi pelajar yang mandiri
Seperti yang disampaikan Ibu Septi, pelajar mandiri itu adalah yang
1. Komitmen pada tujuan
Agar kemanapun akhirnya kita mencari ilmu, kita tidak kehilangan arah, tetap pada suatu titik tujuan awal. Maka ini harus dikuatkan strong why nya dan tidak lupa untuk diniatkan karena Allah agar dicatat sebagai ibadah
2. Mandiri pada cara
Di kelas bunda cekatan ini kita belajar merdeka, merdeka belajar.
Yang perlu digarisbawahi adalah setiap orang punya caranya sendiri untuk mencari ilmu, maka kita harus cari itu sampai ketemu, sehingga ritme belajar semakin cepat, dan kita semakin bahagia.
3. Refleksi diri
Tidak lupa refleksi evaluasi dari implementasi, karena kita punya tujuan mulia, maka harus dicek lagi apakah ilmu yang diaplikasikan membuat makin bahagia ataukah tidak.
Kembali ke telur orange, inilah dia diagramnya.
Dari sini saya bisa lihat bahwa ada 5 ilmu dari 3 telur merah yang akan saya dalami.
Terkait tujuan pada tiap telur merah sebenarnya sudah saya tuliskan di jurnal sebelumnya, dan akan saya bahas yang 3 saja disini.
A. Tujuan belajar saya & ilmu yang saya perlukan
1. Manajemen Emosi
Tujuan : Mengatur emosi agar tersalurkan dengan baik
Ilmu : Pengendalian diri
Saya ingin belajar untuk mengendalikan diri terutama saat-saat tidak kondusif yang membuat saya kesal, marah.
Juga termasuk didalamnya belajar sabar, tidak terburu-buru, dll
2. Komunikasi Produktif
Tujuan : Menjalin komunikasi yang baik dengan suami dan anak
Ilmu : Poin komunikasi produktif
Diantara poin komunikasi produktif adalah clear and clarify, KISS, intonasi, dll
3. Membuat Agenda Bermain Anak
Tujuan : Agar anak-anak bisa berkembang dengan baik dan sesuai fitrahnya
Ilmu : Visi Misi Pendidikan Anak, Fitrah Based Education, dan KPSP
Untuk membuat agenda bermain anak, saya sadari bahwa termasuk diantaranya memasukkan nilai-nilai dalam Islam, membangun fitrahnya, oleh karena itu, ilmu-ilmu diatas ingin saya dalami untuk nantinya saya mudah membuat agenda bermain mereka.
B. Sumber ilmu
Sumber ilmu yang saya gunakan dalam belajar adalah sebagai berikut tidak terbatas pada:
1. Al Qur'an dan Hadits Shahih
2. Buku terkait
3. Kajian atau materi di Youtube
4. Kuliah online
5. Datang seminar
6. Bertanya pada yang berpengalaman
7. Dll menyesuaikan
C. Cara belajar yang gue banget
Cara belajar yang saya rasa saya banget, dan ini yang saya lakukan ketika dulu mengerjakan skripsi.
Alhamdulillah skripsi lancar jaya, bahkan langsung diminta sidang sama dosen pembimbing, padahal saya waktu itu belum bimbingan lagi selama 3 bulan, karena sibuk mencari literatur.
Ini dia cara belajar saya:
1. Baca/nonton/ dengar
Banyak mencari ide literatur untuk membuat sesuatu, sesekali mencatat resumenya atau ringkasan inti materi
Karena saya seperti nya termasuk orang kinestetik, jadi saya harus mengetahui contoh sebanyak-banyaknya
2. Menyusun kerangka pemikiran
Setelah membaca akhirnya memutuskan kerangka kerja, apa saja yg ingin saya cari dan rumuskan dalam suatu masalah
Apa saja yang saya ingin tulis didalamnya
Karena saya itu termasuk orang yang keras kepala dan saklek, jadi saya tidak mau mengulang kembali 'pencarian' dari awal, makanya akan lama pada tahap no. 1, dan ketika sudah ketemu yang ingin dilakukan dirumuskan pada tahap ini, dan akan lebih mudah kedepannya
Ini biasanya saya tulis dalam bentuk poin2 sehingga nanti tinggal diisi poin2 tsb
3. Membuat naskah/portofolio dari A-Z
Poin-poin yang sudah ada siap diisi, termasuk didalamnya biasanya adalah target & program
4. Mencari dan melakukan
Apabila perlu ada eksekusi atau implementasi dari poin no. 3, maka harus segera dikerjakan, entah itu mencari barang pendukung dll
5. Evaluasi
Tidak lupa juga evaluasi setelah implementasi, dan apabila poin no.2 dirasa kurang segera ditambahkan.
Sekian jurnal ketiga ini
Semoga Allah lancarkan
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah sudah masuk minggu ke-3 setelah libur panjang
Minggu ini kami diminta untuk lebih dalam mengenal diri sendiri
Materi minggu ini adalah tentang menemukan cara belajar dan planning mau belajar apa sih kedepan
kami harus menggali apa saja ilmu yang mendukung telur merah, agar dapat terampil
Karena ini adalah perkuliahan, maka kami diminta maksimal 5 ilmu saja yang dipelajari selama 5 bulan kedepan
Maka dari itu, saya mencoba membuat tabel penurunan dari keterampilan yang berisi ilmu yang dibutuhkan dan mengklasifikasikan ke penting-mendesak
Hasilnya seperti ini.
Setelah itu, saya pilah lagi agar menjadi hanya 5 saja yang dimasukkan ke telur orange.
Sebenarnya, ketika masa libur kemarin, saya mengerjakan telur merah yang menurut saya penting dan mendesak dan mudah dikuasai dalam waktu singkat
Seperti yang ada pada gambar, warna biru artinya sudah saya kuasai Alhamdulillah tinggal implementasi dan evaluasi, sedangkan warna abu-abu artinya akan dipelajari nanti setelah kelas buncek.
Tugas ini agak tricky menurut saya, karena saya harus bisa menyusun jurnal ini dengan baik dengan atau tanpa format yang diberikan, agar saya sendiri enak bacanya gitu hihi
Langkah selanjutnya menurut saya, yaitu berkembang menjadi pelajar yang mandiri
Seperti yang disampaikan Ibu Septi, pelajar mandiri itu adalah yang
1. Komitmen pada tujuan
Agar kemanapun akhirnya kita mencari ilmu, kita tidak kehilangan arah, tetap pada suatu titik tujuan awal. Maka ini harus dikuatkan strong why nya dan tidak lupa untuk diniatkan karena Allah agar dicatat sebagai ibadah
2. Mandiri pada cara
Di kelas bunda cekatan ini kita belajar merdeka, merdeka belajar.
Merdeka belajar bukan freedom melainkan independentMaksudnya, tiap kita itu tidak bergantung pada ada tidaknya guru, ada tidaknya yang melihat mengapresiasi, kita akan terus dan tetap belajar, mencari ilmu dari manapun sumbernya.
Yang perlu digarisbawahi adalah setiap orang punya caranya sendiri untuk mencari ilmu, maka kita harus cari itu sampai ketemu, sehingga ritme belajar semakin cepat, dan kita semakin bahagia.
3. Refleksi diri
Tidak lupa refleksi evaluasi dari implementasi, karena kita punya tujuan mulia, maka harus dicek lagi apakah ilmu yang diaplikasikan membuat makin bahagia ataukah tidak.
Kembali ke telur orange, inilah dia diagramnya.
Dari sini saya bisa lihat bahwa ada 5 ilmu dari 3 telur merah yang akan saya dalami.
Terkait tujuan pada tiap telur merah sebenarnya sudah saya tuliskan di jurnal sebelumnya, dan akan saya bahas yang 3 saja disini.
A. Tujuan belajar saya & ilmu yang saya perlukan
1. Manajemen Emosi
Tujuan : Mengatur emosi agar tersalurkan dengan baik
Ilmu : Pengendalian diri
Saya ingin belajar untuk mengendalikan diri terutama saat-saat tidak kondusif yang membuat saya kesal, marah.
Juga termasuk didalamnya belajar sabar, tidak terburu-buru, dll
2. Komunikasi Produktif
Tujuan : Menjalin komunikasi yang baik dengan suami dan anak
Ilmu : Poin komunikasi produktif
Diantara poin komunikasi produktif adalah clear and clarify, KISS, intonasi, dll
3. Membuat Agenda Bermain Anak
Tujuan : Agar anak-anak bisa berkembang dengan baik dan sesuai fitrahnya
Ilmu : Visi Misi Pendidikan Anak, Fitrah Based Education, dan KPSP
Untuk membuat agenda bermain anak, saya sadari bahwa termasuk diantaranya memasukkan nilai-nilai dalam Islam, membangun fitrahnya, oleh karena itu, ilmu-ilmu diatas ingin saya dalami untuk nantinya saya mudah membuat agenda bermain mereka.
B. Sumber ilmu
Sumber ilmu yang saya gunakan dalam belajar adalah sebagai berikut tidak terbatas pada:
1. Al Qur'an dan Hadits Shahih
2. Buku terkait
3. Kajian atau materi di Youtube
4. Kuliah online
5. Datang seminar
6. Bertanya pada yang berpengalaman
7. Dll menyesuaikan
C. Cara belajar yang gue banget
Cara belajar yang saya rasa saya banget, dan ini yang saya lakukan ketika dulu mengerjakan skripsi.
Alhamdulillah skripsi lancar jaya, bahkan langsung diminta sidang sama dosen pembimbing, padahal saya waktu itu belum bimbingan lagi selama 3 bulan, karena sibuk mencari literatur.
Ini dia cara belajar saya:
1. Baca/nonton/ dengar
Banyak mencari ide literatur untuk membuat sesuatu, sesekali mencatat resumenya atau ringkasan inti materi
Karena saya seperti nya termasuk orang kinestetik, jadi saya harus mengetahui contoh sebanyak-banyaknya
2. Menyusun kerangka pemikiran
Setelah membaca akhirnya memutuskan kerangka kerja, apa saja yg ingin saya cari dan rumuskan dalam suatu masalah
Apa saja yang saya ingin tulis didalamnya
Karena saya itu termasuk orang yang keras kepala dan saklek, jadi saya tidak mau mengulang kembali 'pencarian' dari awal, makanya akan lama pada tahap no. 1, dan ketika sudah ketemu yang ingin dilakukan dirumuskan pada tahap ini, dan akan lebih mudah kedepannya
Ini biasanya saya tulis dalam bentuk poin2 sehingga nanti tinggal diisi poin2 tsb
3. Membuat naskah/portofolio dari A-Z
Poin-poin yang sudah ada siap diisi, termasuk didalamnya biasanya adalah target & program
4. Mencari dan melakukan
Apabila perlu ada eksekusi atau implementasi dari poin no. 3, maka harus segera dikerjakan, entah itu mencari barang pendukung dll
5. Evaluasi
Tidak lupa juga evaluasi setelah implementasi, dan apabila poin no.2 dirasa kurang segera ditambahkan.
Sekian jurnal ketiga ini
Semoga Allah lancarkan
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Label:
buncekbatch1,
buncekIIP,
Bunda Cekatan,
diary,
Ibu Profesional,
ibumuda,
jangan lupa bahagia,
jurnal,
Jurnal Minggu Ketiga,
jurnalminggu3,
marriage,
orang tua,
parenting
Jurnal Bunda Cekatan #1
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Masya Allah sepertinya memang sudah jalan yang Allah tunjukkan untuk ikut kelas bunda cekatan ini karena apa yang saya rasakan sekarang.
Setelah 3 tahun pernikahan dan dikaruniai 2 anak, saya berada dititik kritis dimana saya menyalahkan diri sendiri dan merasa banyak sekali tertinggal, di ilmu parenting, di manajemen rumah tangga, dll.
Saya merasa menjadi ibu yang terlalu tinggi ekspektasi, cepat emosi, dan akhirnya saya merasa tidak bahagia.
Saya kemudian melakukan perenungan terhadap apa2 yang salah dan apa yang bisa saya lakukan.
Alhamdulillah ide2 kemudian bermunculan, namun tumpang tindih, jadi seperti berada di persimpangan, mana dahulu yang mau diraih.
Lalu tiba-tiba saja perkuliahan bunda cekatan dimulai dan materi yang ibu Septi sampaikan seperti memberi angin segar.
Kurang lebih yang saya tangkap dari materi yang betul-betul menusuk adalah
"jangan jadi istri yang sempurna, jadilah istri ibu perempuan yang bahagia."Sebelum menyambung ke 'tugas' yang sebenarnya, saya ingin mengutarakan apa yang saya temukan dari perenungan kemarin apalagi setelah kamis malam saya membaca banyak komentar terkait materi.
Beberapa hari lalu, saya membaca buku dan mendengarkan kajian ust. Harry Santosa terkait fitrah, dulu juga ketika bunsay ada juga materinya, walaupun saya belum 'nyambung'.
Jadi, ust. Harry jelaskan bahwa bisa jadi yang kita kerjakan tidak membuat kita bahagia karena tidak sesuai dengan fitrah, dengan kemampuan yg Allah berikan, Allah setting dalam diri kita.
Lalu saya berkaca, saya ini 'berbinar-binar' saat membicarakan pekerjaan saya dulu di perusahaan kontraktor.
Lalu apakah saya harus 'kembali' ke ranah itu?
Apakah saya betul2 akan bahagia setelah 'kembali'?
Apa memang itu yang Allah inginkan dari saya?
Ternyata ada yang luput, selain fitrah bakat yang Allah titipkan, manusia punya fitrah yang lebih besar, yaitu fitrah ingin dekat dengan Tuhan nya.
Menilisik kembali apa yang sebenarnya Allah inginkan dari penciptaan kita, yaitu beribadah, memohon kepada Dia.
Pun Allah menciptakan saya sebagai perempuan yang fitrahnya adalah menjadi seorang ibu, dimana saya diamanahi anak, yang anak itu merasa,
"kita adalah dunianya"Tidak ada yang mereka ketahui selain orang tuanya yang menjaganya, mendidiknya, mengenalkannya pada Rabbnya.
"Maka jadilah saya bahagia menemukan dimana saya akan menemukan kebahagiaan."Saya sudah berada dijalur yang benar ternyata, Alhamdulillah dengan hati yang lebih lapang.
Kedepannya semoga Allah mampukan menjaga niat saya, bahwa apa2 yang saya kerjakan akan membuat saya semakin dekat dengan Dia. Aamiin
Alhamdulillah dengan tugas buncek juga, saya akan mencoba lagi menemukan
'Tujuan penciptaan' saya dalam bentuk 'fitrah bakat' yang tersembunyi di dalam aktivitas yang saya jalani.Yang nanti akan membuat saya lebih 'berbinar-binar'.
Bismillah.
Jadi kami diminta untuk mengisi kuadran suka bisa dari aktivitas yang selama ini dijalankan.
Kami diminta untuk fokus kepada apa yang kami suka dan kami bisa.
Pada kuadran bisa tidak suka dan tidak bisa tidak suka, sudah saya delegasikan Alhamdulillah
Sedangkan kuadran suka tidak bisa ingin saya geser menjadi suka dan bisa.
Tapi saya rasa perlu waktu lebih untuk mendalaminya.
Setelah itu dari aktivitas suka bisa, masukkan maksimal 5 yang kira-kira perlu diperhatikan dan dieksplor lebih dalam.
Saya ini suka sekali makan, nyemil tepatnya sama anak-anak, suami juga suka.
Tapi apa yang perlu dieksplor ya?
Saya rasa kami bisa menjadikannya proyek keluarga, jalan-jalan wisata kuliner ala-ala, ga sabar saya membayangkan nya.
Browsing saya rasa sangat penting tapi harus dengan kandang waktu dan tetap tujuannya untuk mencari ide dalam kebaikan.
Lalu saya juga suka main sama anak-anak, walaupun berantakan, saya ga terlalu pusing, karena saya suka beres-beres dan sudah mengorganisir mainan berdasarkan jenisnya.
Yang bikin saya pusing adalah kalau kotor 😂, walaupun tinggal di lap ya atau di sapu.
Tapi saya suka ya gitu, apa saya perlu menurunkan 'standar' kebersihan?
Biar bisa lebih bahagia melihat anak eksplor?
Atau tetep strict agar anak menjaga kebersihan juga?
Lets see.
Pada dasarnya saya suka merancang dan suka akan yang terorganisir, yang 'sedap' dipandang.
Apapun itu.
Saya rasa akan mengeksplor lebih dalam bermain dengan anak, dimana saya bisa merancang, mengorganisir, dan tetap indah dipandang. Hihi.
Yah sekian jurnal pertama saya yang penuh dongeng dan lika-liku.
Alhamdulillah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561
Label:
Bunda Cekatan,
diary,
Dimana Kekuatanku,
Ibu Profesional,
ibumuda,
jurnal,
Jurnal Minggu Pertama,
Kelas Telur-Telur,
marriage,
orang tua,
parenting
NHW #6
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Menjadi manajer rumah tangga yang handal adalah hal yang sulit, apalagi harus konsisten terhadap apa yang telah direncanakan.
Kali ini di NHW #6 saya diminta untuk lebih tegas pada diri saya sendiri untuk mengatur rumah tangga.
- Tulislah 3 aktivitas yang paling penting!
Sholat sudah pasti wajib jadi saya tidak masukkan.
Mencari ilmu, mengurus anak, dan memasak
- Tulislah 3 aktivitas yang paling tidak penting!
Online medsos, nonton tv/film, dan doing nothing
- Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Online medsos T.T
- Buatlah jadwal harian Anda!
Saat ini qadarullah saya masih berada di jakarta, oleh karena itu saya membuat jadwal yang hanya dapat di implementasikan ketika sudah bisa membersamai suami di bunyu
Jadwal senin-jumat (sabtu-minggu menyusul)
04.00 - 05.30 : tahajjud + shalat subuh + tilawah + tahfidz 2 ayat (tergantung jam berapa adzan subuh berkumandang)
05.30 - 06.30 : masak sarapan disambi menyiapkan keperluan suami untuk kerja
06.30 - 07.00 : sarapan
07.00 - 07.30 : mandiin anak
07.30 - 12.00 : waktu dinamis (mandi pagi + bermain bersama anak + memasak untuk siang dan malam + mendengarkan kajian lewat rekaman atau YouTube + dhuha)
12.00 - 13.30 : makan siang + sholat dzuhur + tilawah
13.30 - 15.30 : waktu dinamis (bermain bersama anak + tidur siang + baca buku/ilmu parenting)
15.30 - 17.00 : sholat ashar + tilawah + mandi sore
17.00 - 18.30 : belanja + mencatat laporan keuangan + camilan sore farres
Ket: belanja tiap dua hari sekali, kalau tidak belanja, saatnya me time, anak sama abinya.
18.30 - 18.45 : sholat maghrib
18.45 - 19.30 : menyiapkan makan malam + makan malam
19.30 - 19.45 : sholat isya
19.45 - 20.30 : waktu dinamis (bermain bersama anak + menidurkan anak + gadget time)
20.30 - 21.00 : persiapan buat masak besok
21.00 - 21.30 : setoran hafalan
21.30 - 22.00 : review harian bersama suami
22.00 - 04.00 : tidur
Me time yaitu bisa diisi dengan:
- bebersih diri sendiri
- menyusun menu keluarga (seminggu sekali,
- menyusun jadwal bulanan (liburan dll)
- menyicil NHW
- gadget time
Insya Allah segitu dulu
Stay updated ;)
Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Menjadi manajer rumah tangga yang handal adalah hal yang sulit, apalagi harus konsisten terhadap apa yang telah direncanakan.
Kali ini di NHW #6 saya diminta untuk lebih tegas pada diri saya sendiri untuk mengatur rumah tangga.
- Tulislah 3 aktivitas yang paling penting!
Sholat sudah pasti wajib jadi saya tidak masukkan.
Mencari ilmu, mengurus anak, dan memasak
- Tulislah 3 aktivitas yang paling tidak penting!
Online medsos, nonton tv/film, dan doing nothing
- Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Online medsos T.T
- Buatlah jadwal harian Anda!
Saat ini qadarullah saya masih berada di jakarta, oleh karena itu saya membuat jadwal yang hanya dapat di implementasikan ketika sudah bisa membersamai suami di bunyu
Jadwal senin-jumat (sabtu-minggu menyusul)
04.00 - 05.30 : tahajjud + shalat subuh + tilawah + tahfidz 2 ayat (tergantung jam berapa adzan subuh berkumandang)
05.30 - 06.30 : masak sarapan disambi menyiapkan keperluan suami untuk kerja
06.30 - 07.00 : sarapan
07.00 - 07.30 : mandiin anak
07.30 - 12.00 : waktu dinamis (mandi pagi + bermain bersama anak + memasak untuk siang dan malam + mendengarkan kajian lewat rekaman atau YouTube + dhuha)
12.00 - 13.30 : makan siang + sholat dzuhur + tilawah
13.30 - 15.30 : waktu dinamis (bermain bersama anak + tidur siang + baca buku/ilmu parenting)
15.30 - 17.00 : sholat ashar + tilawah + mandi sore
17.00 - 18.30 : belanja + mencatat laporan keuangan + camilan sore farres
Ket: belanja tiap dua hari sekali, kalau tidak belanja, saatnya me time, anak sama abinya.
18.30 - 18.45 : sholat maghrib
18.45 - 19.30 : menyiapkan makan malam + makan malam
19.30 - 19.45 : sholat isya
19.45 - 20.30 : waktu dinamis (bermain bersama anak + menidurkan anak + gadget time)
20.30 - 21.00 : persiapan buat masak besok
21.00 - 21.30 : setoran hafalan
21.30 - 22.00 : review harian bersama suami
22.00 - 04.00 : tidur
Me time yaitu bisa diisi dengan:
- bebersih diri sendiri
- menyusun menu keluarga (seminggu sekali,
- menyusun jadwal bulanan (liburan dll)
- menyicil NHW
- gadget time
Insya Allah segitu dulu
Stay updated ;)
Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Label:
diary,
ibumuda,
marriage,
parenting,
rumah tangga
Tips Ibu Muda #1
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Setelah kelahiran buah hati kita, kegiatan pertama dan utama untuknya adalah menyusui ia.
Sebelumnya saya pikir menyusui itu ya udah tinggal kasih aja, ternyata ga semudah itu.
Sekitar seminggu, puting saya lecet ga karuan, berdarah, padahal udah ngikutin semua yang dikasih tau bidan
Googling dan buka yutub juga udah
Kurang lebih hampir semua menuliskan begini:
Cara memberi ASI dengan posisi menyusui yang benar
Berikut ini adalah langkah langkah cara menyusui yang benar. Sebelum memulai menyusui pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. - Pastikan posisi Anda sudah nyaman ketika akan menyusui
- Agar bayi juga merasa nyaman, usahakan posisinya sejajar lurus antara badan dan kepala bayi.
- Untuk memudahkan bayi menelan maka bagian kepala bayi harus lebih tinggi dari badanya.
- Wajah bayi menghadap kearah payudara, dan hidungnya berhadapan dengan putting
- Memeluk dan menyangga seluruh tubuh bayi mulai dari kepala sampai pahanya
- Sebagian besar pada bagian hitam sekitar puting (Areola) masuk kedalam mulut bayi
Dan yang terakhir ini:
- Bantulah bayi agar mulutnya terbuka lebar, hingga bibir bawah melengkung keluar dan dagunya bersandar pada payudara ibu.
Poin terakhir ini yang perlu dicoret
Saya mencoba berkali2 supaya pas bayi menganga lebar, baru saya *jejalkan*, hasilnya?
Ketika awal dia menyusu, rasanya nyaman aja, tapi 10 detik kemudian, lidah nya bergeser, dan lagi2 membuat lecet puting
Saya lagi2 harus menahan sakit
Padahal proses menyusui harusnya ga sakit dan membuat ibu dan bayi nyaman dan senang
Sebenarnya apa alasan puting kita menjadi lecet?
Ibu-ibu tau?
Karena aerola yang tidak masuk semua?
Ternyata bukan, coba sekarang ibu raba langit-langit mulut menggunakan lidah
Terdapat dua bagian pada langit-langit yaitu bagian yang kasar dan bagian yang halus
Puting ibu lecet itu karena bayi menghisap puting ibu dengan ujung puting berada pada bagian yang kasar sedangkan harusnya pada bagian yang halus.
Lantas bagimana caranya agar puting tidak lecet?
Bayi itu sudah Allah kasih kemampuan untuk menghisap dan mencari sumber kehidupannya sendiri
Buktinya, ketika IMD, bayi akan menghampiri sendiri PD ibu nya
Dari sini saya baru sadar, bagimana kalau membiarkan dia memasukkan puting saya sendiri? Tanpa harus dijejalkan
Dia otomatis melepas apabila dia anggap itu kurang pas
Tugas kita hanya mengarahkan dimana puting kita berada
Hasilnya luar biasa, ga sakit sama sekali!
Bahkan hanya butuh dua hari untuk penyembuhan puting yang lecet itu, tanpa obat, hanya dari membiarkan itu.
Lalu, apakah semua aerola harus masuk ke mulut bayi?
Saya pernah melihat seorang ibu sangat frustasi karena aerola nya yang besar tidak masuk ke dalam mulut bayinya.
Ini salah satu pemicu baby blues.
Jadi jawabannya tidak harus semua masuk, penghisapan ASI akan efektif apabila sebagian aerola masuk ke dalam area bibir bawah bayi.
Saya katakan, apabila puting ibu mencapai langit-langit yang halus, bibir bayi bagian bawah otomatis akan membentuk keluar atau bahasa sehari-harinya 'jebleh', dan sebagian aerola pasti masuk ke mulut bayi.
Ibu bisa mendorong bayi ke arah ibu, apabila penghisapan kurang efektif, tapi syaratnya, pelekatan puting sudah benar.
Semoga bermanfaat untuk para calon ibu~
Selamat mencoba
Harap mencantumkan sumber apabila ingin di copy
Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Dari ibu yang masih belajar,
Febry Dahyani
Setelah kelahiran buah hati kita, kegiatan pertama dan utama untuknya adalah menyusui ia.
Sebelumnya saya pikir menyusui itu ya udah tinggal kasih aja, ternyata ga semudah itu.
Sekitar seminggu, puting saya lecet ga karuan, berdarah, padahal udah ngikutin semua yang dikasih tau bidan
Googling dan buka yutub juga udah
Kurang lebih hampir semua menuliskan begini:
Cara memberi ASI dengan posisi menyusui yang benar
Berikut ini adalah langkah langkah cara menyusui yang benar. Sebelum memulai menyusui pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. - Pastikan posisi Anda sudah nyaman ketika akan menyusui
- Agar bayi juga merasa nyaman, usahakan posisinya sejajar lurus antara badan dan kepala bayi.
- Untuk memudahkan bayi menelan maka bagian kepala bayi harus lebih tinggi dari badanya.
- Wajah bayi menghadap kearah payudara, dan hidungnya berhadapan dengan putting
- Memeluk dan menyangga seluruh tubuh bayi mulai dari kepala sampai pahanya
- Sebagian besar pada bagian hitam sekitar puting (Areola) masuk kedalam mulut bayi
Dan yang terakhir ini:
- Bantulah bayi agar mulutnya terbuka lebar, hingga bibir bawah melengkung keluar dan dagunya bersandar pada payudara ibu.
Poin terakhir ini yang perlu dicoret
Saya mencoba berkali2 supaya pas bayi menganga lebar, baru saya *jejalkan*, hasilnya?
Ketika awal dia menyusu, rasanya nyaman aja, tapi 10 detik kemudian, lidah nya bergeser, dan lagi2 membuat lecet puting
Saya lagi2 harus menahan sakit
Padahal proses menyusui harusnya ga sakit dan membuat ibu dan bayi nyaman dan senang
Sebenarnya apa alasan puting kita menjadi lecet?
Ibu-ibu tau?
Karena aerola yang tidak masuk semua?
Ternyata bukan, coba sekarang ibu raba langit-langit mulut menggunakan lidah
Terdapat dua bagian pada langit-langit yaitu bagian yang kasar dan bagian yang halus
Puting ibu lecet itu karena bayi menghisap puting ibu dengan ujung puting berada pada bagian yang kasar sedangkan harusnya pada bagian yang halus.
Lantas bagimana caranya agar puting tidak lecet?
Bayi itu sudah Allah kasih kemampuan untuk menghisap dan mencari sumber kehidupannya sendiri
Buktinya, ketika IMD, bayi akan menghampiri sendiri PD ibu nya
Dari sini saya baru sadar, bagimana kalau membiarkan dia memasukkan puting saya sendiri? Tanpa harus dijejalkan
Dia otomatis melepas apabila dia anggap itu kurang pas
Tugas kita hanya mengarahkan dimana puting kita berada
Hasilnya luar biasa, ga sakit sama sekali!
Bahkan hanya butuh dua hari untuk penyembuhan puting yang lecet itu, tanpa obat, hanya dari membiarkan itu.
Lalu, apakah semua aerola harus masuk ke mulut bayi?
Saya pernah melihat seorang ibu sangat frustasi karena aerola nya yang besar tidak masuk ke dalam mulut bayinya.
Ini salah satu pemicu baby blues.
Jadi jawabannya tidak harus semua masuk, penghisapan ASI akan efektif apabila sebagian aerola masuk ke dalam area bibir bawah bayi.
Saya katakan, apabila puting ibu mencapai langit-langit yang halus, bibir bayi bagian bawah otomatis akan membentuk keluar atau bahasa sehari-harinya 'jebleh', dan sebagian aerola pasti masuk ke mulut bayi.
Ibu bisa mendorong bayi ke arah ibu, apabila penghisapan kurang efektif, tapi syaratnya, pelekatan puting sudah benar.
Semoga bermanfaat untuk para calon ibu~
Selamat mencoba
Harap mencantumkan sumber apabila ingin di copy
Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Dari ibu yang masih belajar,
Febry Dahyani
Langganan:
Postingan (Atom)
Personal Data
Labels
seni
Qur'an
marriage
Bunda Cekatan
Ibu Profesional
diary
buncekIIP
buncekbatch1
jangan lupa bahagia
parenting
bundacekatan
institutibuprofesional
orang tua
kata mutiara
syiar
cinta
hadits
ibumuda
lingkungan
kelasulat
rumah tangga
tahapkupukupu
materi1
Jurnal Minggu Kedua
Jurnal Minggu Keempat
Jurnal Minggu Ketiga
jurnal
kelaskepompong
Kelas Telur-Telur
sipil
Jurnal Minggu Keenam
Jurnal Minggu Kelima
Jurnal Minggu Kesatu
Jurnal Minggu Ketujuh
UI
biogas
do'a
jurnalminggu3
Akademisirohbandung
DaurohSirahWanita
Dimana Kekuatanku
EM4
Gelangganginspirasileader
InspirasiSirohMuslimah
Jurnal Minggu Pertama
Kenanganmenjadipanduan
PrestAsyik
RadioRodja
Resume1
air bersih
air limbah
aliranrasatahaptelurtelur
baby
balaimainceria
ibuprofesional2021
jurnalke1
jurnalke2
jurnalke3
jurnalke4
jurnalke5
jurnalke6
jurnalke7 tahapkupukupu
jurnalminggu1
jurnalminggu2
jurnalminggu4
jurnalminggu5
jurnalminggu6
jurnalminggu7
jurnalpuasaminggu1
jurnalpuasaminggu2
jurnalpuasaminggu3
jurnalpuasaminggu4
kampungmain3
kelastelurtelur
komunitasibuprofesional
limbah padat
masterdegree
materi2
mekanikal
obat
orientasikampungkomunitas
perundang - undangan
salamberprestasi
saudara
semestakaryauntukindonesia
Popular Posts
-
Bismillah, Film berjudul Koran by Heart ini merupakan film dokumenter tahun 2011, yang menceritakan tentang Lomba Al Qur'an Internasio...
-
Ditulis oleh Ust. Felix Siauw 01. #cinta memang kata menarik, tak habis dibedah kata, tak lekang dimakan masa – tak dapat dijangkau mata w...
-
Assalamu'alaykum Wr. Wb, Kali ini, saya akan menceritakan tentang mata Kuliah ini, Perancangan Infrastruktur Keairan, matkul ini ada p...
-
Bismillah, Semua yang kita lalui, pasti ada hikmahnya, kan? Sama seperti cerita kali ini Waktu memilih jurusan bernama Teknik Lingkungan ...
Friends
Online Users
Guest Book
Translate
Diberdayakan oleh Blogger.