Tampilkan postingan dengan label orang tua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label orang tua. Tampilkan semua postingan

Jurnal Bunda Cekatan #13

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Minggu ke-3 ini benar-benar rapot merah huhuhu
Kenapa ya, mungkin karena pengerjaan t30 saya ngerapel, jadi banyak sekali jam online nya
walaupun secara detailnya kebanyakan melihat whatsapp dan instagram, juga online saat anak tidur saja
Berikut adalah grafik yang saya dapatkan nya

Inilah rekapan hasil hariannya


Mengingat oh mengingat sepertinya akan sulit untuk puasa gadget lagi karena sudah 3 minggu, kebobolan semua hihihi
Karena saya manmedkom harus mantengin hp terus juga, belum lagi kalau ada video call dari keluarga dll
Jadi saya memutuskan mencukupkan puasa gadget dan akan beralih ke puasa yang lain
Yaitu saya memutuskan untuk puasa bergadang
Kenapa? Karena biasanya saya mengerjakan tugas IIP atau medkom pada malam hari saat anak tidur dan anak-anak tidur baru jam 10, which is saya akan bergadang
Saya memutuskan untuk mengganti mengerjakan tugas pada waktu subuh, sebelum atau setelah sholat subuh dan puasa bergadang
Sanggupkah saya?
Bismillah

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar

Jurnal Bunda Cekatan #12

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Menghela nafas saat membuat jurnal puasa ini
Bagaimana tidak, kok nilainya jelek sekali huhuhu
Sebenarnya ini karena memang menggunakan gadget salah satu hal penting saat ini karena saya sedang mencari referensi untuk anak dan juga untuk mendesain, karena amanah yang sedang dijalankan sekarang
Baiklah, ini dia hasil dari Screen Time minggu ini
Walaupun hariannya masih sangat diluar target, namun dibandingkan miggu lalu, lebih sedikit 2 jam, minggu lalu 46jam, minggu ini 44 jam, alhamdulillah ada sedikit perbaikan

Jadii, saya rasa akan tetap puasa gadget karena belum merasa excellent
Inilah rekapan hasil hariannya


Yah itu saja jurnal minggu ini, semoga kedepannya lebih baik dan lebih produktif
Aamiin
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar

Jurnal Bunda Cekatan #11

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Tadaaa Alhamdulillah sudah masuk ke tahap kepompong
Walaupun sayangnya saya tidak menuntaskan jurnal terakhir dan aliran rasa di tahap ulat-ulat karena sedang hectic mengurus pergi mudik saat itu
Dan qadarullah harus batal jalan-jalan karena adanya Virus Korona
Hari ini adalah hari ke-11 dari terakhir kami sampai di Bandara Samarinda, doakan kami sehat selalu hingga perkiraan masa inkubasi virus sampai hari ke-14

Jadii... Fuuuh...
Minggu kemarin sudah di mulai tahap kepompong
Yang mana kami diberikan 2 tugas, yaitu berpuasa tiap seminggu-seminggu dan tugas satu lagi yaitu produktif selama 30 hari

Jurnal kali ini sendiri akan bercerita tentang puasa yang kami jalani selama seminggu dengan tema dan target yang kami putuskan sendiri
Puasa itu maksudnya, meniadakan atau mengurangi hal-hal yang membuat tidak produktif
Puasa ini dibuat seminggu-seminggu dengan 1 tema dalam satu minggu, namun minggu berikutnya bisa berganti atau tetap atau ditambah

Minggu ini dengan rentang waktu puasa tanggal 20 - 26 Maret 2020, hal pertama yang ingin saya 'eliminasi' yaitu gadget time
Mengapa? Karena hal tersebut membuat saya tidak khusyuk yang bahasa saat ininya Mindfulness, saat mendampingi anak-anak dan suami

Kriteria untuk mendapatkan badge ada dua hal yaitu screen time dan buka webtoon
Mengapa? Karena itu berarti saya fokus dalam mendampingi anak, dan kenapa webtoon?
Karena saya tau sebenarnya bahwa membaca komik bukanlah hal yang dapat membawa kebaikan lebih banyak dibandingkan membaca buku lainnya.
Jadi, standar badge saya tetapkan adalah sebagai berikut:
1. Excellent: 4jam - 4jam59menit screen time + No Webtoon
2. Very Good: 5jam - 5jam59menit screen time + No Webtoon
3. Satisfactory: 6jam - 6jam59menit screen time + No Webtoon
4. Need Improvement: >7jam + Webtoon

Jadii, selama screen time memenuhi excellent tapi pake baca webtoon, langsung jeblok nilainya huahuahua
Untuk mengukur screen time sendiri, saya mendonlot aplikasi berjudul Screen Time, dan bisa dilihat disini
Sayangnya tidak bisa dilihat dari tanggal 20 Maret


Lalu kemudian, badge tersebut ditempel di kalender puasa, maka jadilah


Dari hasil ini bisa diketahui kalau saya masih butuh puasa gadget
Jadi kemungkinan besar masih akan puasa gadget untuk puasa minggu depan
Alhamdulillah 'ala kulli hal

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar

Jurnal Bunda Cekatan #11

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Ambil tiker dan siapkan secangkir coklat panas, sebagai penghilang rasa penat kita yang  sudah berjalan berhari-hari dengan sangat hebohnya. Bongkar isi keranjangmu yang berisi makanan utama, hadiah dan cemilan-cemilan yang kau dapatkan selama berkelana di hutan pengetahuan kita. Recalling kembali memori dan rasa makanan-makanan yang sudah kita makan dengan lahap selama perjalanan di hutan pengetahuan. Klasifikasikan menurut tema dan sub temanya.
Begitulah Ibu Septi bercerita

Sambil ditemani anak yang masih on, saya mencoba merefleksi diri tentang apa yang sudah saya pelajari dikelas ulat-ulat ini
Pertama, saya recall lagi peta belajar saya dan saya mencoba menarik lebih dalam apa yang saya pelajari




Sekarang waktunya menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan
1. Apakah makanan yang kudapatkan sudah sesuai dengan kebutuhan makanan yang ada di petaku
Alhamdulillah sudah sesuai dengan apa yang saya butuhkan
Saya bertemu teman-teman yang satu frekuensi dan sama-sama mendukung untuk mencari ilmu lebih dalam, malah sepertinya saya yang banyak mendapat manfaat daripada memberikan manfaat

2. Mana yang lebih banyak kudapatkan selama berkelana di hutan pengetahuan, makanan utama atau cemilan? Mengapa?
Hingga hari ini, yang lebih banyak didapatkan adalah makanan utama, walaupun saya mencoba masuk ke keluarga lain yang menurut saya banyak ilmu yang didapat, tetapi berujung hanya cemilan, kemudian keluarga tersebut tidak terlalu banyak berdiskusi lagi, beruntung saya hampir kebanyakan nyemil

3. Apa yang membuatku bahagia belajar di hutan pengetahuan? Mengapa?
Yang membuat saya bahagia adalah bertemu anggota keluarga lain yang satu frekuensi sehingga, proses belajar saya terkoreksi, dalam artian, saya jadi punya banyak lebih pengetahuan tentang suatu hal dari sisi yang berbeda

4. Apa strategi belajar yang kurasakan berhasil selama di hutan pengetahuan?
Berbagi potluck termasuk salah satu cara yang sangat membantu dalam mempercepat proses belajar

5. Apa yang harus kutingkatkan lagi?
Saya rasa perlu adanya keluarga ini untuk sama-sama belajar lebih mendalam
Saya butuh lebih banyak referensi namun juga yang sesuai dengan cara saya belajar
Dan saya butuh banyak contoh juga karena tanpa contoh saya merasa kurang terarah

Apabila ada teman-teman yang sudah expert dalam parenting Nabawiyah atau FBE, saya mau sekali untuk berdiskusi

Selain hal tersebut sebenarnya saya ingin cerita sedikit tentang amanah baru di IIP khususnya di HIMA
Saya mengambil amanah menjadi man medkom HIMA Samkabar dan sedang berupaya membuat rangkaian acara online
Walaupun cukup menyita waktu dan tugas buncek ini menjadi dianak tirikan, tapi dari sini saya juga jadi belajar banyak hal, yaitu manajemen waktu, pembuatan jadwal, dll

Sekian, alhamdulillah
Masya Allah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Jurnal Bunda Cekatan #10

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Akhirnya saya nulis juga, hihi
Sempat bingung mau dispen atau tidak, tapi berhubung dapat hadiah manis
Jadi saya kerahkan semangat ini untuk selesaikan jurnal


Jadi, minggu ini kami diminta memberikan hadiah kepada teman yang sudah diajak kenalan sebelumnya, tapi harus memberi hadiah sesuai dengan apa yang teman kita sukai
Saya memberi hadiah berupa:

1. Aplikasi pendukung manajemen waktu
Yang paling susah dalam man waktu itu biasanya kan konsistensi, salah satu yang 'mengganggu' biasanya karena main gadget
Makanya beberapa waktu lalu saya mencari aplikasi di hp yang eye catching dan jd reminder untuk saya supaya tidak kelamaan main gadget
Jadi saya rekomendasikan aplikasi namanya Sectograph, bisa diunduh di playstore
Aplikasi ini bisa disisipkan di layar hp karena ada widgetnya, jadi pas buka hp, ini langsung terlihat
Aplikasi ini sinkron dengan google kalender, jadi cara kerjanya, kita buat dulu agenda di google, sampe jelas jam-jamnya nanti muncul tampilan dan aktivitas di jam tsb kayak digambar ini
Kado ini saya berikan kepada mba Herlina


2. Fitrah Ayah Bunda
Saya juga memberikan hadiah berupa artikel tentang urgensi fitrah bunda yang saya baca dari status Mba Kiki Barkiah, beliau menjelaskan betapa pentingnya kerjasama pengasuhan oleh ayah dan bunda, sehingga fitrah ayah dan bunda tidak menyimpang.
Ini sekaligus sentilan kencang juga bagi saya yang sedang belajar FBE juga, bagaimana seharusnya pembagian tugas ayah bunda yang sesuai fitrahnya
Kado ini saya persembahkan kepada Mba Ivo, KK Pendidikan



3. Safety Cooking
Diantara teman-teman yang saya temui, salah satunya mba Ellen yang memilih keluarga memasak sebagai favoritnya, setelah saya pikir-pikir, pasti di dalam kelas sudah banyak share resep, lalu apa lagi ya yang penting dalam memasak
Aha, saya pikir ini penting yaitu tentang memasak dengan aman

Diambil dari: https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/food-safety-your-kitchen


Selain memberikan hadiah, ternyata saya juga dapat hadiah juga dari teman-teman
1. Parenting Nabawiyyah
Kado dari mba Ivo, yaitu majalah kuliah online yang ditulis oleh Ust. Budi Ashari
Belum saya baca lengkap, namun kurang lebihnya mengajak kepada urgensi menjadi orang tua sholeh seperti yang dimaktubkan dalam Qur'an dan Hadits



2. Worksheet Berhitung
Hadiah dari Mba Herlina untuk menemani anak saya bermain
Isinya belajar berhitung dengan gambar, langsung cus minta abinya print hihi
3. Fitrah Anak
Ini juga makanan saya banget masya Allah, hadiah dari mba Noraini
Isinya 7 Fitrah Anak yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa


Sekian tugas minggu ini, alhamdulillah jadi ajang silaturahmi, walaupun tidak tatap muka dan berjauhan, tapi terasa dekat di hati
Masya Allah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Jurnal Bunda Cekatan #9

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Tak terasa kami sudah hampir di penghujung kelas ulat-ulat
Sudah makan apa saja sampai hari ini?
Wah ternyata berbagi makanan bersama keluarga merupakan hal yang menyenangkan ya
Saya pun mencoba mencari makanan di keluarga lainnya, yaitu Homeschooling dan Bermain bersama anak
Mengapa? Karena dengar-dengar dari teman, kalau keluarga Homeschooling itu seru
Sudah hampir seminggu ini saya mencoba keduanya, dan banyak sekali pengalaman yang di sharing di grup tersebut, namun saya sendiri masih meraba-raba hihi, jangan-jangan saya kebanyakan nyemilnya
Apakah akan saya teruskan berada di grup tersebut?
Semoga Allah Al Hadii Yang Maha Memberi Petunjuk, menunjukkan jalan yang terbaik

Minggu ini, setelah mengelilingi berhektar-hektar kebun apel, kini sampailah kita di camping ground hutan pinus. Kita akan rehat sejenak disini. Mendirikan tenda dan menyalakan api unggun. Ada Kak Peni penjaga camping ground ini yang ingin mendengar cerita apa kelas favorit kami, dan mengapa kami suka? kemudian kami diminta mencari minimal 5 teman di hutan ini tanyakan ke mereka apa kelas favorit mereka dan mengapa mereka suka kelas tersebut?
Siapa saja dan apa saja ya yang saya temukan?


Setelah menemukan minimal 5 orang yang kami tahu favorit kelasnya, kami diminta membuat daftar kelas-kelas mereka, kemudian buat grafik batang dan identifikasi kelas mana yang paling populer


Dari 13 Responden, kebanyakan teman memilih Pendidikan Anak adalah yang terfavorit loh
Wah, masya Allah, eh tapi bisa jadi beda lagi dengan hasil survey teman-teman lainnya
Oia, grafik di atas saya buat di PPT yang bisa link ke excel, insya Allah mudah

Lalu, apa saja yang saya dapatkan minggu ini di Keluarga Inti?
Di keluarga Calendula, kami masih menjajaki Parenting Nabawiyah dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan
Sedangkan keluarga inklusi, kami masuk pembahasan fitrah belajar
Tapi tunggu, sepertinya kami masih butuh waktu banyak namun penghujung kelas ulat-ulat sudah didepan mata
Bagaimana ya kelanjutannya? Hmm

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Jurnal Bunda Cekatan #8

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Masya Allah, minggu ini kami diarahkan untuk pindah keluarga tapi tetap yang sesuai dengan mind map masing-masing
Namun saya sendiri masih betah di dua keluarga yang telah saya jelaskan di jurnal kemarin


1. Keluarga Parenting yang diganti nama menjadi Keluarga Calendula
Calendula adalah keluarga bunga-bunga yang mekar hampir sepanjang tahun.
Seluruh bagian calendula bermanfaat, bisa untuk obat, dimasak atau untuk zat warna.
Begitu juga dengan Keluarga Calendula, yang anggota keluarganya berisi para ibu kece, yang berusaha sekuat tenaga bermanfaat untuk keluarga masing-masing dan keberadaannya menyenangkan hati & mata orang yang memandang, seperti bunga.
Calendula ini juga singkatan lho,
CALENDULA (dengan CintA, keLuarga parENting menDampingi bUah hati & keLuArga)

Dari FBG yang dibuat, ternyata belum maksimal nih huhu, karena belum ada CIP untuk setiap sub-topik yang tertera, oia, karena ada perubahan juga listnya, ada penambahan dan pengurangan
Namun, tetap sama adalah kita harus tetap bawa peta
Saya sendiri masih bertahan di Parenting Nabawiyyah
Di FBG, pembahasan tentang PN ini masih sangat minim, masih seputar berbagi potluck, belum ada pembedahan lebih lanjut, apa saja yang harus kami pelajari secara runut.
Jadi, untuk saat ini saya pun baru selesai membaca potluck dari teman-teman.
Belum ada summary yang dibuat karena belum menemukan pola yang pas
Namun, dalam hal garis besar konsep PN ini alhamdulillah sudah dimengerti.
Selain itu saya juga mendengarkan kembali ceramah Ust. Budi di YouTube, dan ada satu hal yang saya amat sangat 'tertohok', yaitu ketika beliau menceritakan kisah Nabi Musa yang bertemu dengan anak yatim yang rusak rumahnya, ibroh yang bisa diambil yaitu
Jadilah orang tua sholih, karena apabila kita meninggal besok, jangan takut, anak-anak kita, Allah yang jaga
Beliau pun mengingatkan tentang hadits, yang kurang lebih intisarinya
Apabila ada yang salah dengan anak/ suami/ istri atau apapun itu, itu pasti karena dosa-dosa yang telah kita lakukan
Istighfar, istighfar, Ya Allah, mungkin banyak dosa saya sehingga rasanya berat, sulit, mendidik anak-anak, sulit rasanya menjadi sabar ketika menghadapi mereka, Ya Allah...
Hanya kepada-Mu kami memohon

2. Keluarga Pendidikan Anak yang sudah ganti nama menjadi Keluarga Inklusi
Setelah berdiskusi, akhirnya kami membuat grup kecil untuk membahas lebih dalam suatu bahasan, saya sendiri memilih masuk ke dalam grup Fitrah bersarkan buku FBE
Dari yang kami ketahui tentang FBE, salah satu yang terpenting adalah menumbuhkan fitrah keimanan, karena ini adalah dasar untuk anak-anak kelak membangun kehidupannya berlandaskan keimanan.

Masya Allah, setelah memulai dengan membuat kerangka berpikir, akhirnya dirumuskan sebagai berikut


Semoga bisa terbaca ya :)
Tambahan untuk poin Cara Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak:
1. Pentingnya membangun imaji positif anak-anak terhadap orang tuanya, alamnya, masyakaratnya, dan terhadap agamanya sejak dini.
Beberapa contoh diantaranya:
a. Rasulullah membiarkan cucunya bermain kuda-kudaan ketika beliau sujud dalam sholatnya >> mengkonstruksi imaji positif tentang ibadah
b. Rasulullah membolehkan Aisyah kecil bermain boneka >> imaji positif tentang kehidupannya
c. Rasulullah meminta imam memendekkan bacaannya apabila ada anak-anak dalam shaf makmumnya >> imaji positif teng sholat dan Tuhannya.
d. Kita jangan pernah menunjukkan wajah suram di hadapan anak-anak ketika kita memandang wajah anak-anak, belailah kepalanya dan bersholawatlah.
e. Kita jangan berwajah tidak bahagia ketika adzan berkumandang, wajah suram ketiha bershodaqoh kepada fakur miskin dsb. >> akan mematikan fitrah keimanan anak kita

2. Imaji positif ini bisa dibangkitkan dengan belajar di alam, belajar bersama alam. Latih dan dorong kemampuan Tadabbur. Bangkitkan imaji positif tentang semesta. Katakan bahwa burung-burung juga sholat dengan merentangkan sayapnya, bulan, planet, dan bintang-bintang di langit juga sholat dengan berjalan pada garis edarnya. Arahkan Nalar anak kepada adanya Dzat Maha Mengatur dibalik keteraturan semesta. Sekilas contoh diantaranya: misalnya ketika hujan, ingatkan hujan adalah kasih sayang Allah karena pintu langit dibuka oleh Allah, do'a-do'a dikabulkan, ajak anak bernalar bagaimana jika Allah tidak turunkan hujan, tumbuhan kekeringan, maka dari itu hujan adalah rahmat Allah, lalu kenalkan doa saat hujan.

3. Imaji postif juga bisa dibangkitkan dengan kisah-kisah keimanan, inspirasi dan kepahlawanan, utamakan kisah Al Quran. Mulailah dengan kisah-kisah membahagiakan dan memicu kegairahan berbuat baik hingga membangkitkan mecintaannya kepada Allah.

4. Hadirkan bahasa ibu yang utuh agar anak mampu mengekspresikan gagasannya, perasaannya dengan utuh.

5. Mulailah membangkitkan kesadaran fitrah keimanannya sejak dini bukan dimulai dengan pendidikan syariahnya.

6. Sebelum memulai mendidik keimanan anak-anak, mulailah dengan membersihkan jiwa kita dan mengembalikan fitrah-fitrah baik dari dalam diri kita karena dengan menjadi orang tua sejati dengan jiwa dan hati yang bersih adalah keberkahan dan bekal menumbuhkan fitrah keimanan anak-anak kita.

7. Kaitkan ke Maha Baikan Alloh pada setiap momen/peristiwa:
a. Mendidik fitrah keimanan, bukan mengajarkan mendetail rukun Iman dan mengajarkan ilmu agama yg berat. Sederhana saja, bangkitkan saja gairahnya pada Allah, pada Rasulullah SAW, pada Islam dan kebaikan2nya, melalui kisah2 yg seru, keteladanan dalam kegiatan langsung, suasana keshalihan yg menyenangkan di rumah dstnya. Kontekskan semua peristiwa dengan Allah dalam keseharian. Jika bawa oleh2, katakan dgn antusias ini dari Allah, ketika menunggu kereta api ajak dgn antusias doa bersama, ketika pohon berbuah Lebat ceritakan betapa baiknya Allah dan indahnya surga dst.
b. Pada hikmah penciptaan, ajarkan anak tentang betapa Maha Baiknya Allah yang telah menciptakan anggota tubuh sesuai fungsinya, betapa dekatnya kasih sayang Allah, seperti ketika bersin kita ajak anak mengucap hamdallah, sebagai rasa syukur kita kepada Allah karena dengan bersin tadi Allah sudah keluarkan kuman dan kotoran yang ada pada hidung/saluran pernafasan kita. Anak pun dapat diajak membayangkan bagaiman jika Allah tidak menciptakan bersin kepada manusia, atau pada anggota tubuh lainnya sebagai cara terdekat mengenalkan Allah pada anak.
c. Pada setiap perbuatan baik anak, motivasikan anak agar selalu merindukan surga, seperti mengajak anak melakukan amalan sederhana seperti berinfaq di mesjid, membuang sampah di tempatnya, menolong teman, dan selalu ingatkan anak setelah selesai beramal bahwa kita sedang mengumpulkan pahala agar Allah semakin sayang pada kita dan kita bisa dimasukkan Allah ke dalam surga, bukan beramal dengan pamrih untuk manusia.
d. Pada keadaan emosi anak, setiap anak sedih atau senang senantiasa ingatkan anak dengan berkata "nak kalau lagi sedih ingat Allah ya, berdoalah kepada Allah", "nak kamu lagi bahagia ya? Alhamdulilah Allah kasih kamu kebahagiaan, ayo kita ucapkan Alhamdulillah supaya Allah kasih kita kebahagiaan yang lebih banyak lagi.
e. Pada sifat Allah, kenalkan anak pada nama-nama dan sifat-sifat Allah yang husna, seperti Allah Al-Bashir (Maha Melihat) bahwa Allah melihat setiap apa yang kita lakukan; Allah Al-Samii (Maha Mendengar) bahwa Allah mendengar setiap ucapan kita, mendengar lantunan ayat suci Alqur'an yang kita baca, mendengarkan doa kita, tatkala anak mengucapkan kalimat tayyibah, katakan padanya nak Allah mendengar ucapanmu tadi, maka dari itu ini menjadi bekal agar anak selalu berbicara yang baik karena Allah Maha mendengar, sehingga terhindar dari bicara yang kurang baik dan sia-sia apalagi perkataan dusta. Kenalkan dengan nama dan sifat Allah yang lain, Kenalkan dan sadarkan bahwa Allah sebagai Sang Maha Mengatur, Maha Adil dll.
f. Pada tiga keadaan buatlah anak begitu terpesona kepada Rabbnya, yakni: saat mendapatkan rezeki; saat menginginkan sesuatu; saat ditimpa musibah/sakit. Ajak anak berdialog tentang keinginannya, bagaimana cara mendapatkannya, kepada siapa hendaknya meminta, dengan cara apa memintanya, yakni hanya kepada Allah lah kita berharap, baik saat senang maupun susah.
g. Pada keadaan yang bisa diajak untuk berempati atau merasakan, Contohnya, anak melihat kucing kelaparan. Lalu anak mengajak ia berfikir bagaimana jika ia yg lapar, memposisikan ia seperti kucing tsb. Akhirnya muncul gairah ingin memberi makan karena rasa iba yg tumbuh. Ingin membantu sesama makhluk Allah.

8. Mengikutkan anak dalam kegiatan keagamaan, walaupun dia belum paham dan malah bermain, namun dengan kehadiran dia di majelis ilmu atau ibadah, maka dia diajak untuk ikut merasakan tentang suasana keimanan. Sadarkan bahwa manusia punya potensi tunduk dan patuh kepada Rabbnya

9. Jika kita terlewat dalam menumbuhkan fitrah, maka ada formula untuk proses remidinya dengan skema usia dikurangi 6 tahun, hasilnya dikonversi dalam bulan. Misal anak sudah berusia 8 tahun fitrah imannya belum muncul, maka 8-6=2 bulan waktu meremidi, mengulang kembali semua proses penumbuhan fitrah anak yang dimulai dengan tazkiyatun nufs (pensucian jiwa)

10. Menunda mengajarkan tentang syaitan, neraka, dosa, mengoptimalkan sepenuhnya memberikan imaji positif tentang asyiknya beribadah dan indahnya hadiah dari Allah saat melakukan ibadah dan kebaikan. Mengenai soal syaitan dan neraka, tidak lagi memberi imaji negatif bahwa Allah itu memberi punishment terhadap hamba yg tidak melakukan suatu ibadah, misal sholat. Justru mengatakan "nak, kalo sayang Allah, sholatnya rajin ya. Allah juga sayang lho, dengan anak yg rajin sholat". Nak jangan marah ya, sesungguhnya bagimu surga bila bisa menahan amarah, sebagaimana rasulullah menyatakan demikian, bukan menyebutkan marah temannya syaitan.

Selain itu, dalam penjelasan Ust. Harry Sentosa, beliau menjelaskan bahwa menumbuhkan fitrah keimanan harus sesuai dengan usianya yaitu

Usia 0-2 tahun.
Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.

Usia 3-6 tahun.
Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.

Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya, sampai benar benar fitrahnya kuat di usia 7 tahun ke atas.

Dilarang mendidik adab dengan memaksa, menyakitkan hatinya, dstnya, agar tidak malah membenci adab. Namun upayakanlah adab berkesan indah. Jadi tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.

Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.

Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam.

Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dengan cara berkesan akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan menguatkan fitrahnya.

Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.

Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti. Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.

Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu. Misalnya penting setiap azan berkumandang, wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.

Dahulukan amar ma’ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika ananda naik ke atas meja, katakan saja “nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman” daripada panik dan menyebut keburukan.

Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun.

Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, “nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho…” maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita”.

Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi mendidik fitrah keimanan, dengan menguatkan konsep Allah sbg Robb, melalui imaji imaji indah yang melahirkan kecintaan kpd Allah, Rasulullah SAW, Islam. Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang berkesan mendalam.
Usia 7-10 tahun.
Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah. Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.

Inilah tahap yang tepat untuk menumbuhkan dan menyadarkan bhw Allahlah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati. Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.

Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan adanya keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta.

Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.

Usia 11-14 tahun.
Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan.

Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.

Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll.Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.
Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.

Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstny.

> 15 Tahun
Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.

Sekian rangkuman pembelajaran minggu ini, Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Jurnal Bunda Cekatan #6

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Minggu ini, kami berada di gua Jungle of Knowledge, dimana hanya suara dan cahaya yang ada
Kami diminta untuk membagikan apa yang kami tulis di Panduan 1 jurnal ulat-ulat yang pertama dalam bentuk audio atau video
Untuk Potluck kali ini saya coba membagikan pengalaman belajar Tahsin Qur'an.
Saya pertama kali belajar tahsin itu saat masuk kuliah karena ada program dari Kampus bernama A2I (Asistensi Agama Islam) yang berbentuk mentoring, saat itu guru saya adalah Kak Nia
Kemudian saya juga belajar tahsin dari proker Salam UI, kami diajarkan menggunakan modul ringkas, pengajar waktu itu adalah mahasiswi dari LIPIA

Tidak berhenti sampai situ, saya juga sering mengisi mentoring dengan tema tahsin Qur'an, hingga saya diamanahi menjadi wakil kepala bidang Quranic Center FUSI FTUI
Disinilah saya dan kabid saya yang sekarang jadi suami saya (jadi curhat :P) berguru pada ustadz Arham, Lc. dan buku yang beliau susunlah yang menjadi panduan untuk program kerja QC yaitu tahsin Quran.
Proker disini melibatkan mahasiswa sebagai pengajar sehingga saya turut andil menjadi pengajar tahsin saat itu.
Saya juga sempat ikut sebentar Tahsin Qur'an di komplek namun tidak menyeluruh karena sering meliburkan diri.
Jadi, belajar tahsin saat kuliah lah yang benar-benar tertanam dalam diri saya.

Kenapa perlu belajar tahsin Qur'an karena yang pertama, agar tidak ada kesalahan dalam membaca baik salah Makhroj, salah Huruf, Salah panjang pendek, yang dapat membuat kesalahan dalam arti kata atau ayat tersebut.
Selain itu, tahsin adalah modal saya dalam menghafal Qur'an, tidak baik hafalannya apabila tidak baik bacaannya
Kemudian saya juga berharap saya yang akan mengajarkan anak-anak membaca Qur'an, sehingga pahala bacaan Qur'an mereka kelak mengalir untuk kami orang tuanya.
Saya harap teman-teman juga mempunyai semangat yang sama untuk memperbaiki bacaan Qur'an sehingga mendapat derajat tinggi di hadapan Allah

Video durasi 3 menit yang saya buat, hanya sedikit mengulas tentang Makhorijul Huruf, sangat sedikit, hanya rangkumannya saja
Kita masih harus banyak latihan, belajar, dan jangan lupa untuk ikut lembaga tahsin atau berguru dengan ustadzah, agar segera dapat diperbaiki bacaan kita.
Berikut video Potluck saya, semoga bermanfaat.


Selain itu, kami diminta untuk menulis makanan minggu ini yang kami lahap dari Potluck teman-teman tapi syaratnya harus sesuai dengan mind map yang telah kita buat.
Masya Allah, banyak sekali ilmu bertebaran dan kalau lupa arah memang membuat lena
Alhamdulillah ada Bunda yang membagikan pengalamannya tentang FBE, beliau adalah Bunda Nurlaila yang membagikan kiat atau tips menumbuhkan fitrah keimanan anak-anak, berikut ringkasannya.


Alhamdulillah, semoga bermanfaat
Mau masuk gua lagi, siapa tau ada makanan saya yang lain
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Jurnal Bunda Cekatan #3

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah sudah masuk minggu ke-3 setelah libur panjang
Minggu ini kami diminta untuk lebih dalam mengenal diri sendiri
Materi minggu ini adalah tentang menemukan cara belajar dan planning mau belajar apa sih kedepan

kami harus menggali apa saja ilmu yang mendukung telur merah, agar dapat terampil
Karena ini adalah perkuliahan, maka kami diminta maksimal 5 ilmu saja yang dipelajari selama 5 bulan kedepan
Maka dari itu, saya mencoba membuat tabel penurunan dari keterampilan yang berisi ilmu yang dibutuhkan dan mengklasifikasikan ke penting-mendesak
Hasilnya seperti ini.


Setelah itu, saya pilah lagi agar menjadi hanya 5 saja yang dimasukkan ke telur orange.
Sebenarnya, ketika masa libur kemarin, saya mengerjakan telur merah yang menurut saya penting dan mendesak dan mudah dikuasai dalam waktu singkat
Seperti yang ada pada gambar, warna biru artinya sudah saya kuasai Alhamdulillah tinggal implementasi dan evaluasi, sedangkan warna abu-abu artinya akan dipelajari nanti setelah kelas buncek.


Tugas ini agak tricky menurut saya, karena saya harus bisa menyusun jurnal ini dengan baik dengan atau tanpa format yang diberikan, agar saya sendiri enak bacanya gitu hihi
Langkah selanjutnya menurut saya, yaitu berkembang menjadi pelajar yang mandiri
Seperti yang disampaikan Ibu Septi, pelajar mandiri itu adalah yang
1. Komitmen pada tujuan
Agar kemanapun akhirnya kita mencari ilmu, kita tidak kehilangan arah, tetap pada suatu titik tujuan awal. Maka ini harus dikuatkan strong why nya dan tidak lupa untuk diniatkan karena Allah agar dicatat sebagai ibadah

2. Mandiri pada cara
Di kelas bunda cekatan ini kita belajar merdeka, merdeka belajar.
Merdeka belajar bukan freedom melainkan independent
Maksudnya, tiap kita itu tidak bergantung pada ada tidaknya guru, ada tidaknya yang melihat mengapresiasi, kita akan terus dan tetap belajar, mencari ilmu dari manapun sumbernya.
Yang perlu digarisbawahi adalah setiap orang punya caranya sendiri untuk mencari ilmu, maka kita harus cari itu sampai ketemu, sehingga ritme belajar semakin cepat, dan kita semakin bahagia.

3. Refleksi diri
Tidak lupa refleksi evaluasi dari implementasi, karena kita punya tujuan mulia, maka harus dicek lagi apakah ilmu yang diaplikasikan membuat makin bahagia ataukah tidak.

Kembali ke telur orange, inilah dia diagramnya.


Dari sini saya bisa lihat bahwa ada 5 ilmu dari 3 telur merah yang akan saya dalami.
Terkait tujuan pada tiap telur merah sebenarnya sudah saya tuliskan di jurnal sebelumnya, dan akan saya bahas yang 3 saja disini.

A. Tujuan belajar saya & ilmu yang saya perlukan
1. Manajemen Emosi
Tujuan : Mengatur emosi agar tersalurkan dengan baik
Ilmu : Pengendalian diri
Saya ingin belajar untuk mengendalikan diri terutama saat-saat tidak kondusif yang membuat saya kesal, marah.
Juga termasuk didalamnya belajar sabar, tidak terburu-buru, dll

2. Komunikasi Produktif
Tujuan : Menjalin komunikasi yang baik dengan suami dan anak
Ilmu :  Poin komunikasi produktif
Diantara poin komunikasi produktif adalah clear and clarify, KISS, intonasi, dll

3. Membuat Agenda Bermain Anak
Tujuan : Agar anak-anak bisa berkembang dengan baik dan sesuai fitrahnya
Ilmu : Visi Misi Pendidikan Anak, Fitrah Based Education, dan KPSP
Untuk membuat agenda bermain anak, saya sadari bahwa termasuk diantaranya memasukkan nilai-nilai dalam Islam, membangun fitrahnya, oleh karena itu, ilmu-ilmu diatas ingin saya dalami untuk nantinya saya mudah membuat agenda bermain mereka.

B. Sumber ilmu
Sumber ilmu yang saya gunakan dalam belajar adalah sebagai berikut tidak terbatas pada:
1. Al Qur'an dan Hadits Shahih
2. Buku terkait
3. Kajian atau materi di Youtube
4. Kuliah online
5. Datang seminar
6. Bertanya pada yang berpengalaman
7. Dll menyesuaikan

C.  Cara belajar yang gue banget
Cara belajar yang saya rasa saya banget, dan ini yang saya lakukan ketika dulu mengerjakan skripsi.
Alhamdulillah skripsi lancar jaya, bahkan langsung diminta sidang sama dosen pembimbing, padahal saya waktu itu belum bimbingan lagi selama 3 bulan, karena sibuk mencari literatur.

Ini dia cara belajar saya:
1. Baca/nonton/ dengar
Banyak mencari ide literatur untuk membuat sesuatu, sesekali mencatat resumenya atau ringkasan inti materi
Karena saya seperti nya termasuk orang kinestetik, jadi saya harus mengetahui contoh sebanyak-banyaknya

2. Menyusun kerangka pemikiran
Setelah membaca akhirnya memutuskan kerangka kerja, apa saja yg ingin saya cari dan rumuskan dalam suatu masalah
Apa saja yang saya ingin tulis didalamnya
Karena saya itu termasuk orang yang keras kepala dan saklek, jadi saya tidak mau mengulang kembali 'pencarian' dari awal, makanya akan lama pada tahap no. 1, dan ketika sudah ketemu yang ingin dilakukan dirumuskan pada tahap ini, dan akan lebih mudah kedepannya
Ini biasanya saya tulis dalam bentuk poin2 sehingga nanti tinggal diisi poin2 tsb

3. Membuat naskah/portofolio dari A-Z
Poin-poin yang sudah ada siap diisi, termasuk didalamnya biasanya adalah target & program

4. Mencari dan melakukan
Apabila perlu ada eksekusi atau implementasi dari poin no. 3, maka harus segera dikerjakan, entah itu mencari barang pendukung dll

5. Evaluasi
Tidak lupa juga evaluasi setelah implementasi, dan apabila poin no.2 dirasa kurang segera ditambahkan.

Sekian jurnal ketiga ini
Semoga Allah lancarkan

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Jurnal Bunda Cekatan #1

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Masya Allah sepertinya memang sudah jalan yang Allah tunjukkan untuk ikut kelas bunda cekatan ini karena apa yang saya rasakan sekarang.
Setelah 3 tahun pernikahan dan dikaruniai 2 anak, saya berada dititik kritis dimana saya menyalahkan diri sendiri dan merasa banyak sekali tertinggal, di ilmu parenting, di manajemen rumah tangga, dll.
Saya merasa menjadi ibu yang terlalu tinggi ekspektasi, cepat emosi, dan akhirnya saya merasa tidak bahagia.

Saya kemudian melakukan perenungan terhadap apa2 yang salah dan apa yang bisa saya lakukan.
Alhamdulillah ide2 kemudian bermunculan, namun tumpang tindih, jadi seperti berada di persimpangan, mana dahulu yang mau diraih.
Lalu tiba-tiba saja perkuliahan bunda cekatan dimulai dan materi yang ibu Septi sampaikan seperti memberi angin segar.
Kurang lebih yang saya tangkap dari materi yang betul-betul menusuk adalah
"jangan jadi istri yang sempurna, jadilah istri ibu perempuan yang bahagia."
Sebelum menyambung ke 'tugas' yang sebenarnya, saya ingin mengutarakan apa yang saya temukan dari perenungan kemarin apalagi setelah kamis malam saya membaca banyak komentar terkait materi.

Beberapa hari lalu, saya membaca buku dan mendengarkan kajian ust. Harry Santosa terkait fitrah, dulu juga ketika bunsay ada juga materinya, walaupun saya belum 'nyambung'.

Jadi, ust. Harry jelaskan bahwa bisa jadi yang kita kerjakan tidak membuat kita bahagia karena tidak sesuai dengan fitrah, dengan kemampuan yg Allah berikan, Allah setting dalam diri kita.
Lalu saya berkaca, saya ini 'berbinar-binar' saat membicarakan pekerjaan saya dulu di perusahaan kontraktor.
Lalu apakah saya harus 'kembali' ke ranah itu?
Apakah saya betul2 akan bahagia setelah 'kembali'?
Apa memang itu yang Allah inginkan dari saya?

Ternyata ada yang luput, selain fitrah bakat yang Allah titipkan, manusia punya fitrah yang lebih besar, yaitu fitrah ingin dekat dengan Tuhan nya.
Menilisik kembali apa yang sebenarnya Allah inginkan dari penciptaan kita, yaitu beribadah, memohon kepada Dia.
Pun Allah menciptakan saya sebagai perempuan yang fitrahnya adalah menjadi seorang ibu, dimana saya diamanahi anak, yang anak itu merasa,
"kita adalah dunianya"
Tidak ada yang mereka ketahui selain orang tuanya yang menjaganya, mendidiknya, mengenalkannya pada Rabbnya.
"Maka jadilah saya bahagia menemukan dimana saya akan menemukan kebahagiaan."
Saya sudah berada dijalur yang benar ternyata, Alhamdulillah dengan hati yang lebih lapang.
Kedepannya semoga Allah mampukan menjaga niat saya, bahwa apa2 yang saya kerjakan akan membuat saya semakin dekat dengan Dia. Aamiin

Alhamdulillah dengan tugas buncek juga, saya akan mencoba lagi menemukan
'Tujuan penciptaan' saya dalam bentuk 'fitrah bakat' yang tersembunyi di dalam aktivitas yang saya jalani.
Yang nanti akan membuat saya lebih 'berbinar-binar'.
Bismillah.

Jadi kami diminta untuk mengisi kuadran suka bisa dari aktivitas yang selama ini dijalankan.


Kami diminta untuk fokus kepada apa yang kami suka dan kami bisa.
Pada kuadran bisa tidak suka dan tidak bisa tidak suka, sudah saya delegasikan Alhamdulillah
Sedangkan kuadran suka tidak bisa ingin saya geser menjadi suka dan bisa.
Tapi saya rasa perlu waktu lebih untuk mendalaminya.

Setelah itu dari aktivitas suka bisa, masukkan maksimal 5 yang kira-kira perlu diperhatikan dan dieksplor lebih dalam.


Saya ini suka sekali makan, nyemil tepatnya sama anak-anak, suami juga suka.
Tapi apa yang perlu dieksplor ya?
Saya rasa kami bisa menjadikannya proyek keluarga, jalan-jalan wisata kuliner ala-ala, ga sabar saya membayangkan nya.
Browsing saya rasa sangat penting tapi harus dengan kandang waktu dan tetap tujuannya untuk mencari ide dalam kebaikan.

Lalu saya juga suka main sama anak-anak, walaupun berantakan, saya ga terlalu pusing, karena saya suka beres-beres dan sudah mengorganisir mainan berdasarkan jenisnya.
Yang bikin saya pusing adalah kalau kotor 😂, walaupun tinggal di lap ya atau di sapu.
Tapi saya suka ya gitu, apa saya perlu menurunkan 'standar' kebersihan?
Biar bisa lebih bahagia melihat anak eksplor?
Atau tetep strict agar anak menjaga kebersihan juga?
Lets see.

Pada dasarnya saya suka merancang dan suka akan yang terorganisir, yang 'sedap' dipandang.
Apapun itu.
Saya rasa akan mengeksplor lebih dalam bermain dengan anak, dimana saya bisa merancang, mengorganisir, dan tetap indah dipandang. Hihi.

Yah sekian jurnal pertama saya yang penuh dongeng dan lika-liku.
Alhamdulillah

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

Tips Ibu Muda #1

Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Setelah kelahiran buah hati kita, kegiatan pertama dan utama untuknya adalah menyusui ia.
Sebelumnya saya pikir menyusui itu ya udah tinggal kasih aja, ternyata ga semudah itu.
Sekitar seminggu, puting saya lecet ga karuan, berdarah, padahal udah ngikutin semua yang dikasih tau bidan
Googling dan buka yutub juga udah
Kurang lebih hampir semua menuliskan begini:
Cara memberi ASI dengan posisi menyusui yang benar

Berikut ini adalah langkah langkah cara menyusui yang benar. Sebelum memulai menyusui pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. - Pastikan posisi Anda sudah nyaman ketika akan menyusui
- Agar bayi juga merasa nyaman, usahakan posisinya sejajar lurus antara badan dan kepala bayi.
- Untuk memudahkan bayi menelan maka bagian kepala bayi harus lebih tinggi dari badanya.
- Wajah bayi menghadap kearah payudara, dan hidungnya berhadapan dengan putting
- Memeluk dan menyangga seluruh tubuh bayi mulai dari kepala sampai pahanya
- Sebagian besar pada bagian hitam sekitar puting (Areola) masuk kedalam mulut bayi

Dan yang terakhir ini:
- Bantulah bayi agar mulutnya terbuka lebar, hingga bibir bawah melengkung keluar dan dagunya bersandar pada payudara ibu.

Poin terakhir ini yang perlu dicoret
Saya mencoba berkali2 supaya pas bayi menganga lebar, baru saya *jejalkan*, hasilnya?
Ketika awal dia menyusu, rasanya nyaman aja, tapi 10 detik kemudian, lidah nya bergeser, dan lagi2 membuat lecet puting
Saya lagi2 harus menahan sakit
Padahal proses menyusui harusnya ga sakit dan membuat ibu dan bayi nyaman dan senang

Sebenarnya apa alasan puting kita menjadi lecet?
Ibu-ibu tau?
Karena aerola yang tidak masuk semua?
Ternyata bukan, coba sekarang ibu raba langit-langit mulut menggunakan lidah
Terdapat dua bagian pada langit-langit yaitu bagian yang kasar dan bagian yang halus
Puting ibu lecet itu karena bayi menghisap puting ibu dengan ujung puting berada pada bagian yang kasar sedangkan harusnya pada bagian yang halus.

Lantas bagimana caranya agar puting tidak lecet?
Bayi itu sudah Allah kasih kemampuan untuk menghisap dan mencari sumber kehidupannya sendiri
Buktinya, ketika IMD, bayi akan menghampiri sendiri PD ibu nya
Dari sini saya baru sadar, bagimana kalau membiarkan dia memasukkan puting saya sendiri? Tanpa harus dijejalkan
Dia otomatis melepas apabila dia anggap itu kurang pas
Tugas kita hanya mengarahkan dimana puting kita berada
Hasilnya luar biasa, ga sakit sama sekali!
Bahkan hanya butuh dua hari untuk penyembuhan puting yang lecet itu, tanpa obat, hanya dari membiarkan itu.

Lalu, apakah semua aerola harus masuk ke mulut bayi?
Saya pernah melihat seorang ibu sangat frustasi karena aerola nya yang besar tidak masuk ke dalam mulut bayinya.
Ini salah satu pemicu baby blues.
Jadi jawabannya tidak harus semua masuk, penghisapan ASI akan efektif apabila sebagian aerola masuk ke dalam area bibir bawah bayi.
Saya katakan, apabila puting ibu mencapai langit-langit​ yang halus, bibir bayi bagian bawah otomatis akan membentuk keluar atau bahasa sehari-harinya 'jebleh', dan sebagian aerola pasti masuk ke mulut bayi.
Ibu bisa mendorong bayi ke arah ibu, apabila penghisapan kurang efektif, tapi syaratnya, pelekatan puting sudah benar.

Semoga bermanfaat untuk para calon ibu~
Selamat mencoba
Harap mencantumkan sumber apabila ingin di copy

Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Dari ibu yang masih belajar,
Febry Dahyani

NHW#3 Part 2

Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Anak adalah anugerah, rezeki dari Allah Yang Maha Kuasa
Ia lahir dari rahim seorang ibu yang sudah pasti Allah tau ibu itu mampu
Atau Allah tau ibu itu akan berusaha untuk mampu
Mampu mendidik, membesarkan, mencintainya, menjadikannya sebagai ladang pahala


Sudah hampir 2 bulan, Allah titipkan laki-laki kecil yang diberi nama Farres
Sungguh, saya belum tau potensi apa yang ia miliki kedepan
Namun dari dua bulan ini, saya lihat dia insya Allah akan menjadi anak yang cepat tumbuh kembang nya.
Dilihat dari, pada umur nya saat ini, dia sudah bisa mengangkat kepala nya ketika ditengkurapkan, bahkan dari baru lahir sudah bisa.
Lehernya kuat sekali.
Selain itu, dia sudah pintar mengoceh, menjawab obrolan dari orang disekitarnya.
Semoga ke depan, ia selalu sehat fisik dan jiwanya.

Saya pun tidak ingin tertinggal untuk menyeimbangi dari tumbuh kembangnya.
Saya berusaha menjadi ibu yang terbaik untuknya, salah satunya dengan membeli buku parenting, membaca artikel dsb.

Tak kalah penting, dalam berumah tangga, baik menghadapi anak maupun suami, saya harus selalu menyetok sabar.
Saya yakin maksud Allah dalam hal ini, karena memang saya suka ga sabaran.
Dan memang untuk menjaga 'kewarasan', kelapangan hati dan kesabaran tiada batas adalah kuncinya.

Sabar bukan hanya dalam keburukan, namun juga kebaikan.
Mungkin sabar untuk melakukan hal yang dilarang itu mudah, namun kesabaran untuk patuh perintah-Nya, sabar dalam istiqomah melakukan kebaikan itu sulit
Tapi sulit nya itu lah yang berbuah pahala.

Salah satu contoh ketidak sabaran saya adalah tidak konsisten mengatur, mencatat keuangan keluarga.
Padahal saya adalah orang yang mahir dalam menghitung, mencatat, dan membukukan
Semoga suami saya memaafkan saya atas keteledoran ini, saya pun janji insya Allah, akan memperbaikinya, tentunya saya membutuhkan dorongan, support darinya.

Saya juga butuh kehadiran raga dan jiwanya untuk mengarahkan saya dalam pergaulan saya yang baru.
Kami akan berpindah pindah dari suatu daerah ke daerah lain -karena pekerjaannya-, bertemu dengan macam-macam karakter istri pekerja yang berbeda dari yang saat ini saya alami.
Pun tidak kalah penting, saya dan suami akan menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga, walau perusahaan menempatkan kami dimanapun itu.

Sekian NHW 3, sampai jumpa di NHW berikutnya, insya Allah.

Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

NHW #1

Assalamu'alaykum​ warrahmatullahi wabarakatuh
Lama sudah blog ini tidak dihiasi tulisan
Hingga akhirnya 'dipaksa' untuk menyegarkan kembali otak untuk merangkai kata demi kata

Tidak lama ini saya mengikuti grup, sebentar, lebih tepatnya enrolled di sebuah universitas bernama Institut Ibu Profesional
Tulisan pertama ini bertujuan untuk menjawab PR pertama yang disebut Nice Home Work (NHW)

Langsung saja..
Sulit rasanya menentukan pilihan jurusan di institut ini, karena seperti namanya, saya ingin menjadi Ibu sekaligus istri yang profesional
Kalau ada 5 jurusan dalam institut ini, pasti saya ambil semuanya
Bagaimana tidak, Allah jadikan kewajiban yang seorang istri dan ibu lakukan sebagai jihadnya, bahkan Allah janjikan masuk ke pintu syurga mana saja, jika dilengkapi dengan kepatuhan pada Tuhannya

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bertutur,
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

Jadi mau pilih jurusan apa?
Akhirnya, bismillah saya memilih jurusan manajemen rumah tangga.

Kenapa saya memilih jurusan ini?
Karena saya meyakini menikah adalah ibadah sepanjang hidup, didalamnya terdapat ilmu yang didapat bukan hanya dibaca dari textbook, tapi ilmu berdasarkan pengalaman
Saya ingin menjadikan rumah tangga seindah syurga sampai akhirnya insya Allah, Allah kumpulkan keluarga kami di sana.
Mencetak generasi rabbani yang cinta dan bangga akan keislaman dan keimanannya.

Lantas bagaimana cara meraihnya?
Yaitu salah satunya bergabung 'duduk' bersama orang shalih/shalihah, ikut dalam kelompok yang membangun dan menciptakan rumah tangga berkiblat pada Quran dan sunnah.
Selain itu juga, membaca buku buku tentang permasalahan dan solusi dalam berumah tangga.
Tidak lupa juga membaca buku atau artikel, video youtube, tentang kehamilan dan parenting, tentang kesehatan, dll.
Semoga Allah mampukan saya dan suami untuk meraihnya. Aamiin

Kemudian terkait feedback tentang materi di IIP yang pertama tentang adab menuntut ilmu
Saya merasa harus berubah dalam menghadapi ilmu baru, yaitu 'mengosongkan gelas'. Bukan tentang siapa yang lebih pintar, tapi bagaimana ilmu itu diserap dan diamalkan.

Sekian cuap cuap saya malam ini, ditemani bayi 1 bulan yang sudah terlelap, semoga tiap ayunan yang membuatnya tertidur, Allah hitung sebagai pahala. aamiin
Salam rindu untuk abi yang ada di Bunyu, we'll meet you soon, insya Allah 😘.

Wa'alaykumussalam warrahmatullahi wabarakatuh

Untukmu Sang Calon Orangtua

Bismillah

 
Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Untuk orang tua dan calon orangtua.
Berikut cerita yang saya sadur dari FB Fahd Pahdepie
Semoga bisa memetik hikmah dari cerita tersebut.

------------------------------------------------------------------------

Terseok - seok

Bismillah,
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT., karena atas berkah, rahmat, bimbingan, izin, dan ridha-Nya, saya dapat sampai pada titik ini. Titik dimana saya dapat menghasilkan sebuah buku bernama skripsi, buku yang dengannya, gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, saya raih.

Tak Akan Lelah

Izinkan aku menari
Meraih mentari 
Dan tunjukkan padamu 
Bahwa kau begitu berarti 

Cinta Sejati yang Terlupakan #ust.felixsiauw

Ditulis oleh Ust. Felix Siauw

01. #cinta memang kata menarik, tak habis dibedah kata, tak lekang dimakan masa – tak dapat dijangkau mata walau adanya nyata

02. namun dangkal kiranya bila #cinta hanya dianggap urusan fisik, sempit rasanya bila #cinta dimaknai hanya pacaran

03. bila #cinta hanya menyatunya fisik, maka semua hewan pun mampu bercinta, bila #cinta hanya pegangan tangan, aduhai sempitnya #cinta

04. bukan #cinta apabila hanya pentingkan ego pribadi dengan manfaatkan lawan jenis untuk memenuhi syahwat kita

05. bukan #cinta apabila biarkan yang kita cintai melawan Dzat yang menciptakannya dan menciptakan kita, maksiat namanya

06. #cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti

07. #cinta itu berserius dan bersungguh-sungguh, #cinta itu memberikan bukan meminta

08. Allah hiaskan pada diri kita #cinta agar kita dapat tulus menyayangi sesama, memanusiakan manusia dan menyatukannya dalam ukhuwah

09. Allah pun berikan pada kita #cinta untuk saling melengkapi, mengutuhkan diri kita sebagai makhluk Allah

10. sejak awal dunia, #cinta telah berperan, dimulai dari ketiadaan, ruang kosong tanpa waktu, Allah berkehendak jadikan kita dgn #cinta-Nya


11. ditiupkan ruh-Nya kepada kita agar menjadi bagian dari kita #cinta-Nya itu, dan karena itu terizinkan kita mengecap nikmat dunia

12. tengoklah #cinta yang sering terlupakan sampai kubur mengaga dan kafan terbentang, padahal #cinta itu hadir sebelum kita lahir

13. semua diawali oleh janji suci penuh #cinta yang megikatkan diri kita pada rahim (cinta) bunda terkasih, bertumbuh dan menanti

14. ayah terus menanti kita, kesibukannya sering terusik dengan tanya “apa anakku baik2 saja?, segala persiapan digiatkan, uang ditumpuk

15. seringkali di tempat kerja ayah mengikat perutnya, rela tak penuhi hajatnya hanya karena “ini lebih baik disimpan untuk si kecil nanti”

16. bunda yang tak pernah menghitung jasanya, bertambah berat tubuhnya setiap waktu, sementara kita bertambah ringan perhatian padanya

17. walau perutnya tak ajeg dan badannya tak nyaman, namun pikirnya mantap, bacaannya “bagaimana mempersiapkan kedatangan bayi?”

18. dalam mualnya dia bersedekah dengan zikir, memaksa makanan masuk ke perut walau ia tak suka, beginilah #cinta

19. saat hendak bersalin, tegang diri bunda saat terbersit ia dipanggil Allah hingga tak sempat lagi menemani dewasa anaknya

20. cemas bercampur senang, harap berkelindan dengan resah, doa dipanjatkan, sakit tak berbilang membuncah, semua karena #cinta

21. ayah kita yang biasanya kiat pun tak mampu menahan melihat bunda yang menahan sakit, berjudi dengan nyawa diujung derita, semua #cinta

22. ayah berucap “jikalau bisa raga mengganti sakit, biarlah kami yang merasakannya ya Allah!”, namun bunda lebih rela menanggungnya

23. saat bunda hampir kehilangan harap, dan ayah di batas asa, teriakan kita membalik semua sakit jadi tawa, hanya #cinta yg mampu begini

24. masih berlumuran darah, bunda menatap wajah kita dengan senyuman yang paling indah, seolah dia wanita paling bahagia di seluruh semesta

25. lupa sudah sakit, hilang sudah cemas, ayah kita menghambur memeluk, hanyut dalam tangis layaknya bocah, inilah #cinta

26. entah darimana tenaga bunda, yang tadi terkuras dengan teriakan dan tangisan, nyatanya dia tak mau melepaskanmu, ditimang-timang sayang

27. saat balita, entah berapa kali bunda harus bangun, tak pernah penuh lagi rehatnya sejak hari itu, namun semua dia lakukan dengan #cinta




28. kali ini bunda terbangun karena pipis, senandungnya mengiringi kembali tidur kita, tak lama kita bangunkan bunda kembali, kali ini lapar

29. tak sekalipun ia menyebut semua ini, walau saat kita menyakitinya, mengingat hal ini sungguh menghancurkan hatinya

30. saat dewasa, bunda dengarkan semua keluhan dan makian kita, berlagak bodoh demi harga diri anaknya, membela kita tanpa kita ketahui

31. sering dia menyebut kita membanggakan kita dihadapan teman2nya, menyebut kebaikan kita dan menutup rapat durhaka kita

32. suara bentakan kita dibalas dengan nasehat yang tulus, diajarkannya semua hal tentang dunia kepada kita, terkadang bersenandung

33. saat malam kita tertidur pulas, bunda tidak, dia mengangkat tangannya berdoa pada Tuhannya dalam shalat malamnya, yg tak pernah kita tau

34. sampai detik inipun ia masih berdoa.. ”Allah, jadikan putra-putriku sedap dipandang mata, berikanlah mereka hati lembut dan keshalihan”

35. kala kita membentak, bunda hanya bisa menangis, sakit. namun esoknya dia kembali memasak, tersenyum pada kita seolah tak terjadi apapun

36. mari kita putar balik memori kita, tulisnya #cinta yang diberikan ayah-bunda, apakah kita menghargainya? atau bahkan ingat pun tidak?

37. pernahkah kita memberikan hadiah, sekedar sekuntum bunga atau selirik ucapan “terimakasih bunda?” bersujud simpuh dihadapannya?

38. ataukah bunga pertama yang ingin kita berikan padanya tatkala tubuhnya terbaring kaku dan jiwanya telah kembali?

39. ataukah bangga kita padanya baru terucap saat yangan tak tergenggam lagi dan mata tak bertemu selama-lamanya?

40. dalam doa selesai shalat kita, berapa banyak kita menyebut ayah-bunda, ataukah nama yg lebih sering disebut adl pacar? naudzubillah!

41. tengoklah pula Rasulullah saw, yang dengan #cinta dia menyebut kita “ummati, ummati, ummati” mengkhawatirkan kita di ujung maut

42. tak habis siksaan dialami Rasulullah demi ummatnya, lepmparan batu, guyuran kotoran ternak dan pukulan, adalah bukti #cinta Rasulullah

43. #cinta Muhammad pada ummatnya tak lekang waktu, saksikanlah kami bershalawat untuknya duhai Allah, sampaikanlah padanya, kekasih kami

44. #cinta Allah, Rasul-Nya, dan kedua orangtua kita, sungguh mereka telah mendahului memberi #cinta pada kita

45. itulah manusia #cinta didepan mata terbutakan nafsu sesaat, yang disalahartikan sebagai cinta

46. kita lebih cenderung pada ramai kata dunia dibanding keputusan Allah dan Rasulnya, mendurhakai pencipta #cinta atas nama #cinta

47, mungkin tak kita ketahui tanpa sadar bahwa kita telah masuk dalam jebakan yahudi dan nasrani, ditelikung dari titik buta tanpa sadar

48. mereka tau bahwa pemuda adalah tumpuan umat Islam, yang paling peka terhadap cinta, menghancurkan mereka berarti menghancurkan Islam

49. mereka kenalkan kita budaya hedonis, bertuhankan syahwat dan kepuasan nafsu fisik belaka, mereka bungkus dengan kata #cinta

50. laksana racun berbungkus madu, paras #cinta dunia elok berdadandan menutupi kebusukan aqidah, siap membunuh siapa saja yang menelannya

51. jangan kau nodai nama #cinta dengan mengatasnamakannya atas pekerjaan nafsu. Karena #cinta jauh berbeda dengan nafsu

52. #cinta tak akan pernah menginginkan yang dicintai menjadi sengsara dan susah, dan menumpuk kesenangan berdasar ke-egoisan

53. jangan katakan #cinta apabila ia tau perbuatannya akan mengantarkan yang dicintainya pada api neraka sementara ia tetap melakukannya

54. bukan #cinta bila lebih mementingkan ajaran lain selain ajaran nabi Muhammad saw

55. ya Allah, sungguh banyak salah dan khilaf kami pada-Mu. kami tau api neraka itu panas, tetap saja kami melakukan yang dilarang oleh-Mu

56. sungguh lemah kami dari mencinta secara sejati, sungguh pintar kami membuat topeng #cinta untuk syahwat kami

57. karuniakanlah kami #cinta sejati, al-hubbu fillah.. cinta karena Dzat-Mu duhai Allah, pemberi ketentraman hati

58. karuniakan kami keberanian bertemu karena Engkau dan berpisah karena Engkau, duhai Allah Dzat yang menyatukan dan menceraikan

59. karuniakan kami #cinta sejati yang dengannya kami lebih mencintai-Mu, Rasul-Mu dan jihad di jalan-Mu dibanding barang fana apapun

60. Allahuakbar, Masyaa Allah, dan wafatkan kami dalam keadaan berdakwah di jalan-Mu sebagaimana Rasul-Mu

5 Januari 2013

Bismillah,
Masih di rumah nissa, dan melihat orang tuanya, jadi kangen rumah, kangen orangtua tercinta, adik dan kakak yang bawel itu :')



Kalo kayak gini yang terlintas adalah kematian.
Apakah saat perpisahan itu saya sudah memberikan kebahagiaan pada mereka?
Seberapa banyak beban yang telah mereka tanggung dalam mendidik saya?
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu 
QS. Luqmaan (31): 14
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak” 
QS. An Nisaa' (4): 36
Dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil
QS. Al Israa’ (17): 24

Jadi inget lagunya sami yusuf judulnya Mother, ini link downloadnya: http://mp3take.com/mp3/sami_yusuf_mother.html

Mother
By: Sami Yusuf

Blessed is your face
Blessed is your name
My beloved
Blessed is your smile
Which makes my soul want to fly
My beloved
All the nights
And all the times
That you cared for me
But i never realised it
And now it’s too late
Forgive me

Now i’m alone filled with so much shame
For all the years i caused you pain
If only i could sleep in your arms again
Mother i’m lost without you

You were the sun that brightened my day
Now who’s going to wipe my tears away
If only i knew what i know today
Mother i’m lost without you

Ummahu, ummahu, ya ummi
Wa shawqahu ila luqyaki ya ummi
Ummuka, ummuka, ummuka ummuka
Qawlu rasulika
Fi qalbi, fi hulumi
Anti ma’i ya ummi
Mother... mother... o my mother
How i long to see o mother
“your mother, your mother, your mother”
Is the saying of your prophet
In my heart, in my dreams
You are always with me mother

Ruhti wa taraktini
Ya nura ‘aynayya
Ya unsa layli
Ruhti wa taraktini
Man siwaki yahdhununi
Man siwaki yasturuni
Man siwaki yahrusuni
‘afwaki ummi
Samihini...
You went and left me
O light of my eyes
O comfort of my nights
You went and left me
Who, other than you, will embrace me?
Who, other than you, will cover me?
Who, other than you, will guard over me?
Your pardon mother, forgive me



Dan lagu untuk ayah tercinta, dari Ada Band :)
http://mp3take.com/mp3/ada_band_ayah.html

Yang Terbaik Bagimu
By: Ada Band ft Gita Gutawa


Teringat masa kecilkuKau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak

Chorus:
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...