Ada sebuah acara di Hotel Bidakara, berjudul Indonesia Water and Wastewater Expo & Forum 2013 (IWWEF).
Tadinya berniat mau jadi panitia, tapi sayang, ga bisa hadir ke briefing nya, jadi batal. Alhasil, pengen ikut forumnya aja, untuk mahasiswa tek.lingkungan UI diundang 20 orang sebagai perwakilan dalam forum. Tapi, lagi - lagi belum jodoh, udah penuh yang daftar.
Namun, tiba - tiba, H-1 forum itu, ternyata ada 3 orang yang mengundurkan diri sebagai peserta karena harus Seminar skripsi. Ternyata ga jadi belum jodoh, hehe. Rizqi orang itu memang sudah Allah yang ngatur, udah di tulis dalam Lauhul Mahfuzh kalo saya bisa dateng ke forum itu.
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh).
Qs. Al An’aam (6) : 59
Wahai Allah, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah, dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah, dan jikalau sukar maka mudahkanlah, dan jika haram maka sucikanlah, dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah
Doa Sesudah Sholat Dhuha - Mazhab Syafi'iForum yang saya ikuti berjudul Water Young Professional, kenapa judulnya seperti itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan - penjelasan tentang isu strategis mengenai air dan air limbah
(PDF presentasi dapat Anda minta dengan mengirimkan email ke: fdahyani@hotmail.com)
1. Materi disampaikan oleh Bpk. Danny Sutjiono selaku Direktur Pengembangan Air Minum PU, berikut ringkasan dari apa yang beliau sampaikan dengan tambahan dari apa yang telah saya pelajari:
--------------------------------------------------------------------------------
Beberapa isu strategis mengenai air dan air limbah, terutama terkait dengan pencapai Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yaitu:
MDGs |
Daya dukung lingkungan menurun akibat pencemaran yang terjadi, sehingga menyebabkan penurunan kualitas air baku. Air baku yang dimaksudkan disini adalah sumber daya air untuk diolah menjadi air bersih atau air minum. Misalnya, air permukaan (sungai, danau, waduk, dll); air tanah; dan air laut. Jadi, pencemaran di sungai oleh limbah padat maupun limbah cair itu menjadi salah satu masalah terhadap sistem pengolahan air.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
UU No. 23 Tahun 1997Kenapa sih jadi salah satu masalah? Karena instalasi air itu dibangun dengan kriteria desain sesuai dengan baku mutu air pada saat tersebut. Mutu atau kualitas itu, seperti Total Solid (TS), Total Suspended Solid (TSS), Total Disolved Solid (TDS), besi, mangan, kekeruhan, warna, dll. Jadi, parameter - parameter diatas, yang akan direduksi di instalasi, menjadi tolak ukur efesiensi pengolahan. Nah, akibat adanya pencemaran tersebut, instalasi collaps karena tidak dapat menampung beban pencemar. Hasil olahan atau efluen dari instalasi pun menjadi lebih buruk atau tidak sesuai dengan nilai target efluen instalasi. Ya, wajar kalo air ledeng di rumah kita suka kuning, karena adanya kandungan besi, salah satunya karena menurunnya kualitas air baku itu.
Selain kualitasnya, kuantitas air baku juga menjadi isu penting. Kenapa? Karena semua orang butuh air. Saya kasi contoh, air baku untuk daerah Jakarta salah satunya itu dipasok dari Waduk Jatiluhur, yaitu berkisar 62% dari hasil olahan PALYJA. Ini membuktikan bahwa adanya ketidak seimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air baku.
2) Cakupan Pelayanan
Cakupan pelayanan melalui jaringan perpipaan belum dapat mengimbangi tingkat pertumbuhan penduduk danekonomi
3) Kelembagaan
Kemarin sempat ditanya oleh Bpk. Danny, tentang jumlah kabupaten + kota yang ada di Indonesia, dan tidak ada yang dapat menjawab. Saya pun lupa apa jawabannya, hehe. Menurut beliau, akan banyak sekali pemekaran yang terjadi di Indonesia, adanya kota - kota baru. Nah, ini juga merupakan isu yang harus diperhatikan, karena wilayah pemekaran tersebut berarti adanya suatu sistem kelembagaan yang baru. Kelembagaan yang baru ini, terkadang belum siap dalam merancang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), sehingga menjadikan SPAM daerahnya kurang efisien.
4) Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK)
Masih adanya pengembangan SPAM yang belum sesuai kaidah teknis karena urgensi pencapaian target
5) Pendanaan
Adanya keterbatasan dana dalam pengembangan SPAM
6) Inovasi Teknologi
Masih belum optimalnya inovasi teknologi pengolahan air untuk kawasan yang mengalami keterbatasan air baku. Seperti misalnya, masyarakat yang berada di pesisir laut. Agaknya sulit mendapatkan air bersih. Tapi, sebenarnya ada teknologi yaitu Reverse Osmosis (RO), tapi pengaplikasiannya sulit, karena mahalnya teknologi ini.
Isu strategis di atas dapat dijawab dengan 3M, yaitu:
1) Money
Pencapaian target MDG 2015 membutuhkan ± 65,26% (dana APBN sebesar 38 trilyun) dan non APBN sebesar 27 trilyun.
2) Material
Penambahan 8,5 juta sambungan rumah baru untuk memenuhi target MDGs
3) Man
Karenanya dibutuhkan tenaga kompetensi di bidang air minum ini, dalam memenuhi target MDGs.
--------------------------------------------------------------------------------
2. Materi juga disampaikan oleh Mr. Ryan Yuen dari International Water Association (IWA) mengenai krisis air, berikut ringkasan dari apa yang beliau sampaikan:
--------------------------------------------------------------------------------
Beberapa langkah dalam mengatasi krisis air:
1) Memandang air limbah bukan sebagai masalah, tapi sebagai sumber daya
2) Mengganti sistem sanitasi
3) Menciptakan portofolio atau desain sistem sanitasi yang layak
4) Inovasi teknologi dalam SPAM
Seperti meningkatkan efesiensi sistem pengolahan air, menggunakan kembali air limbah yang telah diolah, mengolah air laut, menggunakan air hujan sebagai sumber air, dll
5) Meminimalisasi kebocoran jaringan perpipaan
6) Menjadikan air sebagai sumber energi
Krisis air saat ini adalah masalah pengelolaan air, bukan masalah kekurangan air
Sebagai profesional dalam bidang air, kita semua memiliki kewajiban moral dan tanggung jawab untuk bertindak sekarang
Tidak melakukan tindakan bukanlah suatu pilihan, situasi sekarang ini akan menjadi jauh lebih buruk jika kita tidak bertindak cepat
Mr. Ryan Yuen--------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah, semoga bermanfaat untuk kami dan para pembaca :)
0 komentar:
Posting Komentar