National Geographic - The Biggest Skywheel

Bismillah,
Sebelum membaca keterangan di bawah, silahkan download dulu videonya:
The Biggest Skywheel.FLV.001
The Biggest Skywheel.FLV.002
*Gabungkan file dengan HjSplit

Singapore Flyer - The Biggest Skywheel
Sinopsis:

    Singapore Flyer adalah bianglala terbesar di dunia dengan diameter 650 m. Bagaimana Singapore Flyer dapat memiliki desain dan konstruksi yang luar biasa?
Kita harus berjalan mundur, melihat sejarah bianglala.
Berikut ini adalah urutannya:
1) Ferris Wheel : 80 m
2) Earls Court Gigantic : 94 m
3) London Eye : 135 m
4) Star of Nanchang : 160 m
5) Singapore Flyer : 165 m

1. Construction
    Pada tahun 1993, Engineer muda dari Amerika bernama Ferris ingin membuat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya di dunia, sebagai bukti bahwa Amerika adalah negara Industri terkuat saat itu.
Saat itu, yang dia pikirkan adalah membangun bianglala dari besi baja. Saat itu penggunaan baja adalah untuk roda kereta, namun bila Ferris membangun bianglala dengan material yang sama dengan roda kereta, yang berat dan besar, maka konstruksi akan mengalami overload. Sehingga saat itu dia ingin membangun bianglala dari baja yang tipis, seperti roda pada sepeda.

Hobby Horses
Bentuknya yang tersusun rapi membuat baja ini kuat menopang beban. Dari susunannya, kita dapat menyebut ini sebagai baja tarik. Ferris ingin membuat roda dari baja tarik yang lebih tipis daripada roda biasa.
    Masalah lain timbul dalam metode konstruksi, yaitu kemungkinan adanya keruntuhan dalam pemasangan roda bagian atas. Sehingga untuk mencegahnya, Ferris membangun perancah raksasa, sebagai pendukung, yang akan dilepaskan ketika roda ini telah selesai dibangun. Replika dari Ferris Wheel terdapat di taman bermain di daerah Chicago.
    Dari kejauhan, Singapore Flyer terlihat seperti roda yang tidak ada pendukungnya. Baja tipis bertebal 8 cm sebanyak 112 buah mengikat pada poros roda. Baja tarik yang tipis ini sangat sulit dikerjakan, karena baja harus dalam posisi yang tepat, tidak boleh terlalu ditarik karena akan menimbulkan tegangan tinggi, dan tidak boleh dikendurkan karena akan membuat bangunan runtuh.
    Posisi bianglala yang berada di daerah pantai membuat konstruksi semakin sulit. Penggunaan perancah akan sangat mahal dan berbahaya. Sehingga para engineer menemukan cara baru yaitu menggunakan bantuan hydraulic jacks. Yang pertama kali dilakukan adalah menyusun rangka pendukung aksial di tengah pusat roda. Setelah itu, memasang bagian jeruji dan mendorong bagian tersebut ke atas dengan menggunakan bantuan hydraulic jacks. Hal itu dilakukan hingga akhirnya seluruh bagian terbangun. Rangka pendukung akan dilepas pada akhir pembangunan.

to be continued :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

haha tumben ngepost yg beginian emang berani naik bi?

Unknown mengatakan...

Jiaahh... ini kenapa blum apa2 udah 'to be continued' ~_~

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...