Seserius Itu - Part 1

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabaraktuh

Sudah lama tidak menulis lagi
Hampir 6 bulan lamanya

Kali ini saya mengambil judul, 'Seserius itu', apa sih maksudnya?
Yaa, kau tau, ini berawal dari seringnya saya mendengar teman berujar mengenai jodoh
Seringkali kata 'Jodoh sebercanda itu' diucapkan, namun bagi saya tidak
Jodoh seserius itu Allah -Tuhan Semesta Alam- mengaturnya
Siapa yang sangka, saya yang kala itu hanya membayangkan siapa jodoh saya
Kini Alhamdulillah sudah Allah pertemukan dengannya
Bahkan seserius itu Allah mendengar bait - bait doa kecil yang kita gemakan dalam hati

"Rabbana hab lana min azwajina wa dhuriyyatina qurrata A'yunin waj'alna lil-muttaqina imama."
"Our Lord! grant us in our mates and offspring the joy of our eyes and make us patterns for those who guard against evil." (QS. 25:74)
Tak usah saya ceritakan bagaimana detail proses pernikahan kami
Karena setiap orang punya ceritanya sendiri, biar Allah atur scenario terbaik
Namun ada beberapa hal yang ingin saya bagikan

Seringkali kita dihadapkan dengan pertanyaan, sudah siap atau belum menikah?
Bagi perempuan mungkin berat, kesiapan lahir dan batin itu harus,
Tapi tidak ada salahnya kan, bila kita bisa memasak makanan yang mengenyangkan dan menyenangkan suami? Nanti sesekali ajaklah ia memasak bersama masakan kesukaannya
Mungkin kau dapat mengajarkannya memasak, barangkali suatu hari ketika kau sedang lelahnya, atau ketika mengidam, dia bisa menghidangkan makanan penuh cinta

Tidak ada salahnya bila kita dapat mengendarai motor atau mobil, barangkali suami atau anak kita nanti sakit, dan kita selalu siap siaga
Tidak mengapa, bila suamimu belum mampu menyewa khadimat atau pembantu, lalu kita dan suami bekerja sama untuk membereskan rumah
Bukannya setiap muslim ingin menjadikan rumah seperti syurga? Duhai indahnya ketika berlomba dalam kebaikan
Lalu bagaimana perihal bekerja bagi perempuan? Coba tanyakan hatimu, rezeki yang cukup itu apa?
Allah pun telah menjamin rezeki bagi hambanya yang menikah.

Lantas sang perempuan sudah siap, namun tak ada lelaki yang kunjung datang melamar
Wahai perempuan yang anggun, mungkin bagi lelaki, meminangmu dalam kecukupan adalah tanda siapnya, janganlah kecewa apalagi galau
Jangan karena belum ada yang menemukanmu, lantas kau pilih jalan yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya dengan berpacaran
Ingatlah seserius itu Allah menyimpan dan merealisasikan doa, kadang disaat tatkala kau lupa akan keinginanmu sendiri
Sibukkan dirimu dalam kebaikan hingga nanti jodoh terbaik Allah berikan

Beberapa buku yang saya baca saat menunggu si dia
Yaitu 'Di Jalan Dakwah Aku Menikah dan Wonderful Family karya Cahyadi Takariawan', 'Barakallahulakuma karya Salim A. Fillah', 'Membumikan Harapan karya LK3I', buku dan artikel lainnya tantang keluarga, parenting, dll

Jodoh itu seperti cermin, bila ingin yang baik, maka jadilah yang baik
Maka baik yang seperti apa seharusnya seorang wanita?
Yang Taat Allah dan Rasulnya, serta mematuhi suaminya dalam hal kebaikan, ini yang terpenting
Bercerminlah dan ubahlah sendiri dirimu sebagaimana jodoh yang kamu inginkan
Tapi jangan bersedih ketika dipertemukan dengan yang tidak sesuai kriteria, Istikharahlah!
Jika Allah iyakan, mungkin itu adalah jalan perbaikan untuk bersama

Lantas setelah kau terima pinangannya, kalian bertemu bertatap muka dengan keluarga, perjuangan tidak hanya sampai situ
Mungkin ditengah perjalanan proses ada kesulitan yang menimpa kalian berdua
Maka janganlah suudhan berpikir mungkin bukan ia jodohmu, tidak begitu
Karena bila masih ada solusinya, bukan sulit namanya, itu hanya kerikil kecil, yang mampu kau singkirkan, atau hanya kau loncati, itu bukan batu besar yang menghalangi

Sekian untuk Part 1
Nantikan part berikutnya, hehe

Wassalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh

1 komentar:

Ayu Nuradi mengatakan...

yeay eby ngeblog lagi..

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...