NHW#3 Part 1

Surat Cinta Untuk Yang Tercinta

Dear yang tercinta,
Suamiku, abu Farres

Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Sayang, masih teringat saat itu aku sedang makan di restoran kesukaanmu, Raacha, tempat dimana aku menerima pesan darimu.
Bagaimana tidak, hatiku langsung bergemuruh ketika membacanya.
Padahal kamu hanya bertanya, apakah aku sudah siap menikah atau belum.
Aku sempat berpikir apa aku yang terlalu geer  karena kamu belum 'menawarkan' dirimu.

Ternyata Allah mengiyakan, diriku memang disiapkan hanya untukmu.
Tidak ada alasan untuk tidak menerimamu saat itu.
Mungkin perjalanan persiapan pernikahan sempat membuatku ragu apakah engkau orangnya, jodoh yang Allah tuliskan dalam Lauhul Mahfudz.
Tapi tidak dengan engkau, kau menunjukkan bahwa aku patut untuk diperjuangkan.

Sayang, aku masih ingat betapa kau begitu gigih memperjuangkan yang terluput saat itu.
Memperbaiki bacaan Qur'an teman kita dan memperluas dakwah sunnah.
Aku begitu terkagum padamu, sosok yang tak pernah memandang wanita yang bukan mahramnya.
Meminggirkan pandanganmu, tanda kau menghargai perempuan yang kamu ajak bicara.
Kamu juga tidak malu mengamalkan sunnah Rasul, walau janggut tak kunjung tumbuh.

Teringat beberapa bulan ketika telah menikah, kamu mengingatkanku untuk bersabar.
Bersabar karena saat itu Allah belum menitipkan janin dalam rahimku.
Bersabar karena Allah tau yang terbaik bagi kita.
Hingga akhirnya doa doa kita Allah ijabah, tepat di bulan Syawal.
Aku tak sabar saat itu, ingin melihatmu menggendong buah hati kita penuh cinta.
Membawanya ke masjid dan membuat ia cinta kesana.


Suamiku, aku membayangkan tiap subuh kita tilawah bersama anak-anak kita.
Memandunya menghafal bait-bait cinta dari Yang Maha Kuasa.
Menjelang isya, kamu bacakan sirah nabawiyah, hingga kami kita makin cinta pada nabi , Rasul, dan sahabatnya.
Tidak lupa juga, dari awal lahir anak kita, kita pandu mereka untuk mengenal siapa Tuhannya.
Kita tuntun mereka untuk menyebut Allah dan mengenalkan ciptaan-Nya yang luar biasa.

Cintaku, aku ingin kita menuntun mereka, amanah ini, menjadi pribadi yang tangguh.
Kita berbuat dengan akhlak yang baik sebagai contoh.
Aku memohon pada Allah, agar kita dimampukan menjadi orang tua yang baik bagi mereka.
Hingga kelak, Allah izinkan mereka menjadi penyejuk bagi semesta, karena kecerdasannya dan kesantunannya.
Dan tak lupa, keluarga kita dikumpulkan dibarisan Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam dan bersamanya di syurga.
Aamiin

Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Dari istri yang selalu merindukanmu,
Eby

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...