Jurnal Bunda Cekatan #1

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Masya Allah sepertinya memang sudah jalan yang Allah tunjukkan untuk ikut kelas bunda cekatan ini karena apa yang saya rasakan sekarang.
Setelah 3 tahun pernikahan dan dikaruniai 2 anak, saya berada dititik kritis dimana saya menyalahkan diri sendiri dan merasa banyak sekali tertinggal, di ilmu parenting, di manajemen rumah tangga, dll.
Saya merasa menjadi ibu yang terlalu tinggi ekspektasi, cepat emosi, dan akhirnya saya merasa tidak bahagia.

Saya kemudian melakukan perenungan terhadap apa2 yang salah dan apa yang bisa saya lakukan.
Alhamdulillah ide2 kemudian bermunculan, namun tumpang tindih, jadi seperti berada di persimpangan, mana dahulu yang mau diraih.
Lalu tiba-tiba saja perkuliahan bunda cekatan dimulai dan materi yang ibu Septi sampaikan seperti memberi angin segar.
Kurang lebih yang saya tangkap dari materi yang betul-betul menusuk adalah
"jangan jadi istri yang sempurna, jadilah istri ibu perempuan yang bahagia."
Sebelum menyambung ke 'tugas' yang sebenarnya, saya ingin mengutarakan apa yang saya temukan dari perenungan kemarin apalagi setelah kamis malam saya membaca banyak komentar terkait materi.

Beberapa hari lalu, saya membaca buku dan mendengarkan kajian ust. Harry Santosa terkait fitrah, dulu juga ketika bunsay ada juga materinya, walaupun saya belum 'nyambung'.

Jadi, ust. Harry jelaskan bahwa bisa jadi yang kita kerjakan tidak membuat kita bahagia karena tidak sesuai dengan fitrah, dengan kemampuan yg Allah berikan, Allah setting dalam diri kita.
Lalu saya berkaca, saya ini 'berbinar-binar' saat membicarakan pekerjaan saya dulu di perusahaan kontraktor.
Lalu apakah saya harus 'kembali' ke ranah itu?
Apakah saya betul2 akan bahagia setelah 'kembali'?
Apa memang itu yang Allah inginkan dari saya?

Ternyata ada yang luput, selain fitrah bakat yang Allah titipkan, manusia punya fitrah yang lebih besar, yaitu fitrah ingin dekat dengan Tuhan nya.
Menilisik kembali apa yang sebenarnya Allah inginkan dari penciptaan kita, yaitu beribadah, memohon kepada Dia.
Pun Allah menciptakan saya sebagai perempuan yang fitrahnya adalah menjadi seorang ibu, dimana saya diamanahi anak, yang anak itu merasa,
"kita adalah dunianya"
Tidak ada yang mereka ketahui selain orang tuanya yang menjaganya, mendidiknya, mengenalkannya pada Rabbnya.
"Maka jadilah saya bahagia menemukan dimana saya akan menemukan kebahagiaan."
Saya sudah berada dijalur yang benar ternyata, Alhamdulillah dengan hati yang lebih lapang.
Kedepannya semoga Allah mampukan menjaga niat saya, bahwa apa2 yang saya kerjakan akan membuat saya semakin dekat dengan Dia. Aamiin

Alhamdulillah dengan tugas buncek juga, saya akan mencoba lagi menemukan
'Tujuan penciptaan' saya dalam bentuk 'fitrah bakat' yang tersembunyi di dalam aktivitas yang saya jalani.
Yang nanti akan membuat saya lebih 'berbinar-binar'.
Bismillah.

Jadi kami diminta untuk mengisi kuadran suka bisa dari aktivitas yang selama ini dijalankan.


Kami diminta untuk fokus kepada apa yang kami suka dan kami bisa.
Pada kuadran bisa tidak suka dan tidak bisa tidak suka, sudah saya delegasikan Alhamdulillah
Sedangkan kuadran suka tidak bisa ingin saya geser menjadi suka dan bisa.
Tapi saya rasa perlu waktu lebih untuk mendalaminya.

Setelah itu dari aktivitas suka bisa, masukkan maksimal 5 yang kira-kira perlu diperhatikan dan dieksplor lebih dalam.


Saya ini suka sekali makan, nyemil tepatnya sama anak-anak, suami juga suka.
Tapi apa yang perlu dieksplor ya?
Saya rasa kami bisa menjadikannya proyek keluarga, jalan-jalan wisata kuliner ala-ala, ga sabar saya membayangkan nya.
Browsing saya rasa sangat penting tapi harus dengan kandang waktu dan tetap tujuannya untuk mencari ide dalam kebaikan.

Lalu saya juga suka main sama anak-anak, walaupun berantakan, saya ga terlalu pusing, karena saya suka beres-beres dan sudah mengorganisir mainan berdasarkan jenisnya.
Yang bikin saya pusing adalah kalau kotor 😂, walaupun tinggal di lap ya atau di sapu.
Tapi saya suka ya gitu, apa saya perlu menurunkan 'standar' kebersihan?
Biar bisa lebih bahagia melihat anak eksplor?
Atau tetep strict agar anak menjaga kebersihan juga?
Lets see.

Pada dasarnya saya suka merancang dan suka akan yang terorganisir, yang 'sedap' dipandang.
Apapun itu.
Saya rasa akan mengeksplor lebih dalam bermain dengan anak, dimana saya bisa merancang, mengorganisir, dan tetap indah dipandang. Hihi.

Yah sekian jurnal pertama saya yang penuh dongeng dan lika-liku.
Alhamdulillah

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Febry di Sanga-sanga Kaltim
IP Samkabar
3119441561

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...